Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemkominfo Minta Diaspora Indonesia Gaungkan G20 di Luar Negeri

Usman Kansong mengatakan diaspora Indonesia memiliki peran strategis menggaungkan Presidensi G20 di luar negeri.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kemkominfo Minta Diaspora Indonesia Gaungkan G20 di Luar Negeri
Foto Istimewa PERHUMAS
Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong ajak diaspora Indonesia menggaungkan Presidensi G20 di luar negeri. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemkominfo Republik Indonesia Usman Kansong mengatakan diaspora Indonesia memiliki peran strategis menggaungkan Presidensi G20 di luar negeri.

Dengan jumlah yang mencapai 8 juta orang, diaspora Indonesia secara tidak langsung mengemban tugas diplomasi di negara tempat masing-masing bernaung.

"Jumlah 8 juta orang adalah kekuatan dahsyat. Branding negara kita itu ada di teman-teman diaspora. Beberapa teman yang berprestasi juga merupakan bagian dari nation branding Indonesia di negara tempat mereka tinggal,” ujar Usman melalui keterangan tertulis, Rabu (22/6/2022).

Menurut Usman, diaspora Indonesia bisa melakukan berbagai hal yang mendukung komunikasi publik Presidensi G20.

Misalnya melakukan aksi unggah konten serentak melalui media sosial maupun dengan menggiatkan obrolan mengenai Presidensi G20 Indonesia.

Baca juga: Dukungan Presidensi G20 RI Masih Sangat Kuat, Menlu RI: Everything is on The Right Track

Dirinya mengatakan tema yang perlu dikomunikasikan oleh para diaspora tentang presidensi G20 Indonesia di luar negeri yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.

Berita Rekomendasi

“Isu-isu tadi seringkali terlalu elit sehingga sulit dicerna oleh masyarakat Indonesia di dalam negeri mungkin juga di luar negeri," kata Usman.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: G20 Amankan Dana Kesiapsiagaan Pandemi Sebesar 1,1 Miliar Dolar AS

"Karena itu mungkin kita bisa menurunkan level narasi yang kita sampaikan kepada masyarakat di luar negeri," tambah Usman.

Langkah ini, kata Usman, dilakukan sebagai upaya mengubah isu elit menjadi isu akar rumput, yang relatif bisa dicerna oleh masyarakat secara umum.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas