Kejutan Paus Fransiskus bagi Misionaris Duta Indonesia di Seluruh Dunia
Paus Fransiskus beri kejutan untuk para misionaris Indonesia di selurh dunia, dia memberikan berkat khusus.
Editor: Theresia Felisiani
Menanggapi penandatanganan berkat itu, menurut Rm Markus Solo Kewuta SVD dari Dikasterium untuk Dialog antar Umat Beragama, Vatikan, menandatangani sesuatu yang bukan dirumuskan oleh Paus Fransiskus sendiri atau paling kurang pernah dibaca dan dikoreksi oleh beliau sendiri adalah suatu yang jarang terjadi.
“Kan menandatangani artinya menyetujui kandungan dokumen itu dan siap menanggung konsekuensi apapun yang terjadi. Tindakan beliau ini merupakan sebuah loncatan besar, tentu oleh karena sebuah alasan yang lebih besar dibaliknya. Loncatan karena di Vatikan kami terbiasa dengan cara kerja menyiapkan rumusan-rumusan tertulis dengan pilihan kata-kata penuh pertimbangan, menyerahkannya kepada petinggi untuk diteliti lalu pada akhirnya ditandatangani setelah merasa semua beres,” ujar Romo Markus Solo Kewuta SVD tersebut.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Romo Markus Solo, alasan mendasar yang dimaksudkan ada dua. Pertama, masih dalam kaitan dengan Kotbah Paus pada Hari Hidup Bhakti atau Vita Consacrata 2 Pebruari 2022 yang lalu.
Sri Paus menyinggung Indonesia dengan pulau-pulaunya sebagai sumber panggilan hidup bakti dan para missionaris.
Penandantanganan dokumen doa untuk para Missionaris Indonesia di lebih 70 negara adalah sebuah bentuk konfirmasi pengetahuan beliau sekaligus apresiasi dan dukungan terhadap Gereja Indonesia serta Misionaris-missionarisnya di luar negeri.
Beliau memberkati segala karya misi yang diemban dan memberkati pula para missionaris agar tetap setia dan bahagia di dalam karya misi di manca negara.
Baca juga: Canangkan Tahun Toleransi, Menteri Agama Kunjungi Vatikan untuk Undang Paus Fransiskus ke Indonesia
Kedua, aksi Sri Paus ini sejalan dengan upaya pembaharuan Kuria belum lama yang diratifikasi melalui Konstitusi Apostolik "Praedicate Evangelium" (Wartakanlah Injil) dan mulai berlaku sejak hari Pentekosta, 5 Juni 2022 kemarin.
“Ide sentral Sri Paus di dalam pembaharuan ini adalah membawa Gereja Katolik kepada misi sejagad. Artinya Gereja Katolik harus lebih misioner, keluar dari diri sendiri, dari batas-batasnya untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia. Sudah dalam preambule atau pengantar dokumen Praedicate Evangelium, Paus Fransiskus menyadarkan kita sambil mengutip Ensiklik Redemptris Missio (1990) dari Paus pendahulu, Santo Yohanes Paulus II bahwa pemberitaan Injil adalam misi pertama Gereja Katolik,” tambahnya.
Lebih dalam ditegaskan oleh Rm Markus Solo bahwa sebagai misi pertama, para Missionaris Indonesia sedang melakukan apa yang betul-betul menjadi prioritas dari haekekat dan tugas perutusan Gereja.
Oleh karena begitu penting dan aktuelnya Misi, Sri Paus tidak canggung-canggung menandatangani berkat untuk para misionaris Indonesia itu.