Respons Puan Maharani Soal Dorongan Berduet dengan Ganjar di Pilpres 2024
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, bahwa semua pihak harus menunggu dulu keputusan resmi soal capres-cawapres dari Megawati.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menanggapi soal dirinya yang coba didorong untuk beduet dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Puan menegaskan, dirinya tetap berpegang kepada rekomendasi hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP yang menetapkan, capres-cawapres merupakan hak prerogratif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disampaikan Puan usai membuka acara Festival Bakar Ikan Nusantara di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (25/6/2022).
"Ya kemarin di Rakernas sudah di sampaikan itu hak prerogatif ketua umum," kata Puan.
Ketua DPR RI mengatakan, bahwa semua pihak harus menunggu dulu keputusan resmi soal capres-cawapres dari Megawati.
"Kita tunggu saja bagaimana perhitungan dan bagaimana Ibu Mega putuskan," jelasnya.
Baca juga: Puan Maharani: PDIP Kelihatannya Aja Keren, Tapi Hatinya Bersama Wong Cilik
Diketahui, Laskar Ganjar-Puan (LGP) merekomendasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal ini merupakan salah satu dari hasil Musyawarah Nasional I LGP.
Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar-Puan (LGP) Mochtar Mohamad mengatakan, berdasarkan hasil Munas LGP di Istana Gebang di Kota Bung Karno, Blitar yang diikuti DPD dan DPC seluruh Indonesia, ada tiga hasil yang didapatkan.
Pertama, mengevaluasi pengurus DPP dan penambahan pengurus.
"Kedua, merekomendasikan pasangan Ganjar-Puan ke DPP PDI Perjuangan untuk menjadi Bakal Capres/Cawapres 2024. Ketiga, konsolidasi organisasi tuntas sampai ranting LGP Desa/Kelurahan selesai Desember 2022," kata Mochtar kepada wartawan, Minggu (20/6/2022).
Mochtar juga memprediksi, bahwa Pilpres 2024 berpotensi satu putaran dan diikuti dua pasangan Capres-Cawapres.
Hal tersebut melihat skenario koalisi besar partai pendukung Pemerintah Jokowi dipimpin PDI Perjuangan dan koalisi Partai Nasdem dengan partai oposisi seperti partai Demokrat dan PKS.
Ia meyakini kondisi skenario koalisi nantinya akan bergantung pada langkah PDIP ke depan.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga disebutnya akan menjadi queen maker di Rakernas PDI Perjuangan di sekolah Partai tanggal 21 Juni mendatang.
Sekolah partai dihadiri petinggi partai dan petugas partai, Megawati Soekarno Putri, Presiden Jokowi, Ganjar Pranowo, Puan Maharani, DPP, Ketua DPD se-Indonesia
"Dugaan saya ke internal, sinyal untuk Mas Ganjar dan Mbak Puan ini terasa getarannya dari Ibu Megawati Soekarno Putri dan kebetulan tanggal 21 Juni itu Haul Bung Karno dan Ultah Presiden Joko Widodo," jelasnya.