SGU Fasilitasi European Energy Management Training, Praktisi-Akademisi Berbagi Ilmu Efisiensi Energi
Training ini diharapkan menghasilkan lulusan yang dapat mengembangkan manajemen dan efisiensi energi di perusahaannya masing-masing.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Swiss German University (SGU) menggelar acara penutupan European Energy Management (EUREM) training, di The Prominence Tower, Alam Sutera, Sabtu (25/6/2022).
EUREM training 2022 ini merupakan pelatihan tingkat lanjut berstandar internasional dan sudah berlangsung sekitar dua setengah bulan mulai dari 18 Maret 2022 sampai 25 Juni 2022 serta diikuti oleh 15 peserta perwakilan perusahaan dari berbagai bidang industri.
Untuk EUREM training 2022, SGU dipercaya oleh Perkumpulan Ekonomi Indonesia – Jerman (EKONID) sebagai mitra pelaksana.
"Training ini adalah program free of charge yang didukung sepenuhnya oleh EUREM dan dikelola oleh EKONID," kata Hardy Hoffman selaku Head Training & Education Departement Ekonid.
Baca juga: Telin dan SGU Tandatangani Kerjasama Pengembangan SDM Kedua Belah Pihak
Hardy menjelaskan, kegiatan training ini diharapkan menghasilkan lulusan yang dapat mengembangkan manajemen dan efisiensi energi di perusahaannya masing-masing.
"Tapi aspek terpenting dari pelatihan ini menumbuhkan awarness bagi segenap stakeholder untuk berpikir jangka panjang, 30-40 tahun ke depan mengenai efisiensi energi sehingga sumber daya dan kelestarian alam bisa terjaga," kata Hardy kepada Tribunnews, Sabtu.
Dia juga menjelaskan, dari sisi praktis, pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan profesional di berbagai bidang industri terkait manajemen dan efisiensi energi.
Pelatihan ini mencakup masalah-masalah terkait energi yang mungkin muncul di dunia industri dan sudah dilaksanakan di 30 negara.
Karena itu, lulusan akan sangat berkontribusi bagi perusahaan mereka dalam hal menekan pengeluaran biaya, khususnya biaya yang terkait dengan penggunaan energi.
Trainer EUREM 2022, Dr Ing Evita H Legowo yang juga profesional di bidang migas dan energi terbarukan menjelaskan, pelatihan ini juga mendorong terciptanya kebijakan perusahaan yang hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Kita tahu saat ini terjadi perubahan dan transisi energi di mana fossil fuel diganti sumber energi yang lebih sustainable. Pelatihan ini menekankan pada peningkatan keterampilan trainee untuk bisa meningkatkan penggunaan energi secara efisien sehingga mereka bisa menjadi 'champions' di perusahaan masing-masing," kata Evita.
Dijelaskan, para lulusan pelatihan akan mendapatkan sertifikat keahlian manajemen dan efisiensi energi berstandar internasional.
Selain Evita, EUREM 2022 juga melibatkan melibatkan trainer profesional di bidang manajemen dan efisiensi energi, Rudi Irawan PhD (auditor energi bersertifikat). Keduanya juga merupakan dosen SGU pada Jurusan Teknik Kimia, Konsentrasi Energi dan Lingkungan Berkelanjutan.
Pelatihan ini juga melibatkan para trainer dari para praktisi antara lain Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Surya Darma PhD, Advisor Indonesia-Japan Joint Crediting Mechanism (JCM), Dicky Edwin Hindarto, pakar Green Building Totok Sulistiyanto, dan pakar automasi industri, dan robotika Dr Eng Handri Santoso.
Selain dipandu oleh trainer secara teoritis, peserta training juga diminta untuk mempresentasikan dan melaporkan proyek manajemen dan efisiensi energi dari beberapa perwakilan perusahaan peserta.
Proyek tersebut meliputi proyek yang akan diajukan, proyek berjalan, atau proyek yang sudah dilakukan.
Dalam hal ini, sebuah proyek dapat dinilai sebagai proyek yang potensial, proyek yang harus dilengkapi, atau proyek yang harus dievaluasi.
Proyek tersebut, antara lain: implementasi energi terbarukan seperti panel surya Photovoltaic (PV) atau geothermal, dan analisis perbandingan pemanfaatan energi konvensional dengan energi terbarukan yang bersumber dari energi surya.
Rektor SGU Dr Filiana Santoso, mengatakan rasa bangga atas dipercayanya SGU oleh EKONID sebagai mitra pelaksana EUREM Training 2022.
Adapun Wakil Rektor SGU, Dr Irvan S Kartawiria mengatakan, pelatihan ini merupakan bentuk kerjasama menarik di antara institusi pendidikan dan dunia industri.
"Terjadi komunikasi dua arah, di mana para trainer yang berasal dari akademisi memberikan teori ideal sementara peserta bercerita pengalaman terapan. Sehingga pembahasan dalam pelatihan menghasikan sebuah konklusi berupa ilmu terapan hasil pengalaman para akademisi dan praktisi di lapangan," kata Irvan kepada Tribunnews.com.
Irvan juga menyebut, pelatihan ini juga menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan dunia industri di mana materi soal efisiensi energi sudah masuk menjadi kurikulum. Selain itu, pelatihan ini juga menjadi satu di antara saluran untuk menampung lulusan siap pakai.
"Dengan terciptanya komunikasi, terjadi 'channel' sehingga para mahasiswa juga bisa siap mengaplikasikan apa yang mereka pelajari di dunia industri nantinya," kata Irvan.
Peserta EUREM Training 2022 merupakan profesional pada berbagai posisi penting dalam suatu perusahaan setingkat supervisor atau di atasnya, seperti: Plant Manager, Process Engineer, Utility Manager, dosen atau posisi lain yang berasal dari berbagai bidang industri dan pendidikan tinggi.
Para peserta pelatihan berasal dari berbagai bidang industri seperti: makanan dan minuman (PT. Bali Hai Brewery lndonesia, Wings Corporation), PT. Mitra Hasil Bumi, dan PT. Sewu Sentral Primatama (Rejuve).
Lemudian Industri petrokimia (PT Kaltim Methanol Industri), Industri textil (Stretchline Holdings Ltd.), industri aroma dan bahan pangan (PT Indesso Aroma), penyedia listrik, industri energi dan infrastruktur (PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk.).
Jasa konstruksi skala nasional (PT. Pusat Andalan Sukses), sistem manajemen kabel and switch (PT. Trias Indra Saputra), Pendidikan tinggi (Swiss German University), dan industri obat herbal (PT. Deltomed Laboratories).
Perusahaan konglomerasi multinasional, seperti PT Astra International Tbk juga berpartisipasi dalam training ini.