Kecewa Perwakilan DPR yang Datang Bukan Puan, Massa Demo RKUHP Sempat Ancam Terobos Masuk
Massa aksi demo yang menuntut pemerintah dan DPR untuk membuka draft Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) bertemu dengan perwakilan DPR.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa aksi demo yang menuntut pemerintah dan DPR untuk membuka draft Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) bertemu dengan perwakilan dari DPR.
Namun perwakilan DPR ini dirasa tidak tepat oleh para massa aksi. Hingga saat ini pihak massa demo masih ingin bertemu langsung dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, bukan perwakilan dari DPR lainnya.
"Kami tidak mau dipertemukan dengan orang yang bukan ahlinya. Katanya waki rakyat. Kita minta bertemu dengan ibu Puan," ujar seorang massa aksi.
Pertemuan perwakilan massa aksi antara perwakilani DPR dibatasi oleh dinding pagar DPR. Bayu Satria Utomo Ketua BEM selaku perwakilan massa demo sempat berteriak dan mengguncang pintu pagar.
"Kalau dalam 10 menit kami masih belum bisa bertemu ibu Puan, kami akan menerobos masuk," teriak Bayu.
Kini rombongan massa mulai memadati pintu kecil jalur masuk untuk ke gedung DPR. Massa aksi mulai berteriak.
"Buka buka, buka pintunya, buka pintunya sekarang juga," teriak massa aksi.
Massa aksi demo menuntut pemerintah dan DPR untuk membuka draft Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) kepada publik dan hapus pasal-pasal yang bermasalah.
Baca juga: Demo Tolak Revisi UU KUHP, Mahasiswa Pasang Poster Bertuliskan Gedung Ini Disita di Pagar Gedung DPR
Adapun sejumlah massa aksi yang tiba di Gedung DPR, yakni dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI).
Kemudian, Universitas Esa Unggul, UPN Veteran Jakarta, dan beberapa universitas lainnya.