BMKG Beri Penjelasan soal Hilal Dzulhijjah, Ini Sejumlah Wilayah yang Digunakan untuk Pengamatan
BMKG menjelaskan terkait penentuan hilal Dzulhijjah 1443 Hijriah serta sejumlah wilayah yang digunakan untuk pengamatan.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
“Belajar dari sidang isbat yang sudah kita laksanakan yaitu Sidang Isbat Awal Ramadan dan Sidang Isbat Awal Syawal, meski resonansi Sidang Isbat Awal Dzulhijjah tidak sekuat sidang-sidang tersebut, tapi tetap perlu persiapan yang maksimal,” pesannya.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah dalam Tulisan Arab, Latin Lengkap dengan Terjemahannya
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Hisab Rukyat dan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag, Ismail Fahmi menjelaskan, Sidang Isbat Awal Dzulhijjah akan terbagi dalam tiga tahap.
“Sesi pertama akan dimulai pukul 17.00 WIB, berupa pemaparan posisi hilal Awal Dzulhijjah 1443 Hijriah oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag,” katanya.
Sesi kedua, lanjut Ismail, sidang isbat yang dimulai setelah Magrib, serta diawali dengan penyampaian laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal dari sejumlah titik yang ditentukan di Indonesia.
"Sesi ketiga, pengumuman hasil Sidang Isbat Awal Dzulhijjah yang disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming medsos Kemenag," kata Ismail.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas TV/Dedik Priyanto)
Artikel lain terkait Idul Adha 2022
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.