Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Duet Anies Baswedan-Ganjar Pranowo, Pengamat: Sulit Direstui PDIP

PDIP dinilai sulit merestui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres-cawapres 2024.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Soal Duet Anies Baswedan-Ganjar Pranowo, Pengamat: Sulit Direstui PDIP
Kolase Tribunnews.com
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masuk pilihan calon presiden versi Rakernas Partai NasDem di JCC, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2022). Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai PDIP sulit merestui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres-cawapres 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai PDIP sulit merestui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres-cawapres 2024.

Hal itu disampaikan Ujang Komarudin merespons usulan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang mewacanakan duet pemersatu bangsa, yakni Anies Baswedan-Ganjar Pranowo.

Menurut Ujang Komarudin, tentu PDIP sulit mendukung keduanya lantaran partai besutan Megawati Soekarnoputri itu memiliki jagoan, yakni Puan Maharani.

"Ya kalau duet Anies-Ganjar gitu, ya tentu sulit PDIP untuk merestui karena PDIP punya jagoan sendiri Mbak Puan seperti itu," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (29/6/2022).

Kendati demikian, Ujang juga menilai duet antara kedua figur tersebut sangat cocok dalam konteks mempersatukan bangsa.

"Jika Anies dengan Ganjar itu dipasangkan memang menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden yang cocok dan menarik yah dalam konteks untuk bisa mempersatukan bangsa," ucapnya.

Sebab menurutnya, Anies selama ini kerap kali dituduh oleh kelompok tertentu sebagai Gubernur yang kontra terhadap kekuasaan.

Berita Rekomendasi

Sementara Ganjar, dianggap didukung oleh kelompok istana.

"Nah penyatuan dua kelompok itu menjadi sangat cair gitu, akan menjadi sangat kuat dalam konteks persatuan bangsa," ujar Ujang.

Di sisi lain, kata Ujang, seandainya Ganjar tak didukung oleh PDI Perjuangan (PDIP), maka keduanya sama-sama tak memiliki partai.

Lebih lanjut, Ujang menilai suara NasDem saja tak cukup untuk mengusung kedua figur tersebut.

"Nah apakah partai lain itu mau mendukung pasangan Anis dengan Ganjar. Saya tidak yakin, kenapa? Karena dua-duanya bukan ketua umum partai," ungkap Ujang.

Baca juga: Golkar Hormati Strategi NasDem Soal Duet Pemersatu Bangsa Anies Baswedan-Ganjar Pranowo

Sementara di saat yang sama, kata dia, sejumlah ketua umum partai ingin maju sebagai capres-cawapres juga.

"Oleh karena itu ya agak berat memang tantangannya dalam konteks membangun koalisi ketika ingin menjodohkan antara Anies dengan Ganjar," ucap Ujang.

Adapun, Surya Paloh mengakui dirinya telah mengusulkan skema capres dan cawapres duet kepada Presiden Joko Widodo.

Ia berharap, sosok pemimpin yang menggantikan Presiden Jokowi nanti bisa menghilangkan polarisasi.

"Amat sangat," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Pengamat Nilai Duet Pemersatu Bangsa Anies Baswedan-Ganjar Pranowo Cocok dan Menarik

Surya Paloh mengapresiasi munculnya usulan duet seperti Anies Baswedan-Puan maharani, Ganjar Pranowo-Anies Baswedan, hingga Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar.

Surya Paloh juga menegaskan dirinya tak punya kepentingan lain dalam Pilpres 2024 selain menghilangkan polarisasi.

Ia juga berharap bisa turut berkontribusi dalam menghilangkan polarisasi yang belakangan kental terasa.

"Jadi, apa yang bisa saya sumbangkan dengan hati, dengan kejujuran, apa yang saya pahami yang insyaallah barangkali itu bermanfaat bagi kepentingan kemajuan bangsa ini. Saya pikir itu yang saya prioritaskan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas