Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Bhayangkara 2022, Kenali Sosok Hoegeng yang Jadi Polisi Teladan dan Anti Suap

Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-76, mari kita mengenal sosok Hoegeng yang menjadi polisi teladan dan anti korupsi.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Hari Bhayangkara 2022, Kenali Sosok Hoegeng yang Jadi Polisi Teladan dan Anti Suap
Istimewa
jenderal-hoegeng. Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-76, mari kita mengenal sosok Hoegeng yang menjadi polisi teladan dan anti korupsi. 

Dijadikan Guyonan Gus Dur

Kapolri Hoegeng
Kapolri Hoegeng (Youtube)

Prinsip Hoegeng yang tidak menerima suap atau melakukan tindakan korupsi membuat Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memiliki guyonan bagi mantan Kapolri tersebut.

Dikutip dari Kompas TV, Hoegeng merupakan polisi jujur seperti halnya patung polisi dan polisi tidur.

Baca juga: KNPI Usulkan Jenderal Hoegeng Jadi Pahlawan Nasional

Bukan tidak bermaksud mengejek, justru perkataan guyonan Gus Dur itu adalah bentuk pujian kepada Hoegeng.

“Hanya ada tiga polisi jujur di negara ini: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng,” kata Gus Dur dalam sebuah diskusi di Bentara Budaya Jakarta (BBJ) pada 31 Agustus 2006.

Guyonan Gus Dur ini pun membuat tertawa tetapi di sisi lain juga menjadikan inspirasi terhadap Hoegeng.

Pencetus Wajib Pakai Helm saat Mengendarai Motor

BERITA REKOMENDASI

Tidak hanya dikenal sederhana, jujur, dan anti korupsi, Hoegeng juga pencetus sebuah aturan yang sampai saat ini masih diterapkan yaitu pemakaian helm ketika mengendarai kendaraan bermotor.

Dikutip dari Kompas TV, aturan ini pertama kali diterapkan pada 2 Agustus 1971 melalui maklumat Polri dan memperoleh SK Menteri Perhubungan pada 29 Desember 1988.

Dalam maklumat disebutkan pengendara sepeda motor untuk diwajibkan memakai alas kepala atau helm.

Jika tidak memakai maka Surat Izin Mengemudi (SIM) akan dicabut dan memperoleh sanksi.

Namun aturan itu tidak berjalan dengan mulus lantaran banyak protes di masyarakat.


Bahkan Hoegeng dituduh melakukan kongkalikong dengan perusahaan helm terkait aturan penggunaan helm ini.

Hal ini diungkapkan oleh anak Hoegeng, Aditya Soetanto.

“Papa tahu kalau kewajiban helm cara efektif menekan kecelakaan. Waktu itu pun papa sudah memperkirakan seandainya tidak ada aturan helm korban pengendara motor akan tinggi,” pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas TV/Dedik Priyanto/Iman Firdaus)

Artikel lain terkait Hari Bhayangkara 2022

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas