Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Jokowi Beli Sapi Seharga Rp 100 Juta dari Warga Bromo untuk Kurban Idul Adha Tahun Ini

Presiden Jokowi telah mempersiapkan hewan kurbannya untuk Idul Adha tahun ini, yakni seekor sapi seberat 1,1 ton yang dibeli dari warga lereng Bromo.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Presiden Jokowi Beli Sapi Seharga Rp 100 Juta dari Warga Bromo untuk Kurban Idul Adha Tahun Ini
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan pada acara peresmian Masjid At-Taufiq di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022). Presiden Joko Widodo telah mempersiapkan hewan kurbannya untuk Idul Adha tahun ini. Presiden diketahui telah membeli sapi seberat 1,1 ton dari warga lereng Bromo Jatim dengan harga Rp 100 juta. 

TRIBUNNEWS.COM - Jelang perayaan Idul Adha, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata sudah membeli seekor sapi untuk kurban.

Sapi tersebut dibeli Presiden Jokowi dari warga lereng Bromo, Jawa Timur.

Nantinya sapi tersebut akan disumbangkan Presiden Jokowi untuk kurban pada perayaan Idul Adha mendatang.

Pemilik sapi, Mulyono menyebut sebelumnya ia didatangi oleh staf khusus presiden untuk membeli salah satu sapi miliknya.

Sapi yang dipilih adalah sapi jenis simental dengan bobot 1,1 ton.

"Kemarin itu ada staf khusus presiden yang kesini, itu udah menentukan dan ternyata jadi di deal (dibeli sapinya). Sapi ini jenis simental, untuk beratnya 1,1 ton," kata Mulyono dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (2/7/2022).

Baca juga: Fatwa MUI Sebagai Panduan Masyarakat Lakukan Kurban di Tengah Wabah PMK

Menurut Mulyono, sapi yang dipilih Presiden Jokowi tersebut adalah sapi yang berprestasi.

Berita Rekomendasi

Pasalnya sapi berusia 2,3 tahun tersebut sudah pernah menang kontes dua kali dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Sapi jantan yang bernama Slamet tersebut dibeli Presiden Jokowi dengan harga Rp 100 juta.

Meski sedih harus berpisah dengan sapinya, Mulyono mengaku senang dan bangga karena sapi yang selama ini ia pelihara bisa dibeli oleh presiden.

Baca juga: Idul Adha Saat Merebaknya PMK, MUI Minta Masyarakat Tak Khawatir Laksanakan Kurban

Wapres Maruf Amin Minta Sapi Terjangkit PMK Tak Didistribusikan untuk Kurban

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pemerintah mengambil langkah pertama vaksinasi di berbagai daerah untuk mencegah terjangkitnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Hal tersebut diungkapkan Maruf Amin saat meninjau ternak sapi Kelompok Tani Ternak (KTT) Rayan Baru, di Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Kamis (30/6/2022).

“Jadi sapi yang sehat divaksin supaya ada kekebalan dan yang kena [PMK] terus dilakukan pengobatan intensif," ujar Ma ruf Amin melalui keterangan tertulis, Jumat (1/7/2022).

Terkait penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha, Ma'ruf mengingatkan agar dalam pendistribusian sapi-sapi di berbagai daerah, tidak ada sapi yang masih terjangkit PMK.

Baca juga: Cara Kurban Online Melalui Aplikasi Shopee, Periode Pembayaran 6 Juni-10 Juli 2022

Menurut Ma'ruf, masih ada hewan ternak lain yang dapat dijadikan hewan kurban lainnya.

"Dan juga yang perlu diperhatikan para petugas jangan sampai di musim kurban ini ada sapi yang berpenyakit kemudian dilakukan distribusi ke daerah lain. Ini ada aturan untuk hewan yang bisa dikurbankan,” kata Ma'ruf.

“Kalau di daerah itu tidak ada sapi yang bisa dijadikan kurban bisa menggunakan hewan lain, kambing domba yang sehat," tambah Ma'ruf.

Sebagai informasi, perkembangan PMK per 28 Juni 2022 nasional, sebanyak 221 kab/kota di 19 Provinsi telah terindikasi terdapat ternak yang terjangkit PMK, dengan ternak dalam kondisi sakit sebanyak 283.606 ekor, ternak sembuh sebanyak 91.555 ekor, dilakukan pemotongan bersyarat sebanyak 2.689 ekor, dan yang mati sebanyak 1.701 ekor.

Baca juga: Panduan Penyelenggaraan Salat Idul Adha dan Pelaksanaan Kurban Tahun 2022

Provinsi NTB merupakan wilayah yang terjangkit PMK nomor dua setelah Provinsi Jawa Timur dimana ternak yang terjangkit PMK sebanyak 115.478 ekor dan tingkat kesembuhan 21.096 ekor atau 18,2 persen.

Namun, NTB memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi dimana ternak terjangkit PMK sebesar 45.738 ekor dan tingkat kesembuhan 24.284 ekor atau 53 persen .

Untuk Kabupaten Lombok Barat sendiri, data per 28 Juni 2022 menyebutkan jumlah binatang ternak yang terkena PMK sebanyak 12.593 ekor, dan tingkat kesembuhan mencapai 6.441 ekor.

Terkait vaksin untuk mencegah PMK, telah tiba di Provinsi NTB sebanyak 2.400 dosis yang selanjutnya akan didistribusikan di kabupaten-kabupaten yang ternaknya paling banyak terkena PMK, yaitu kabupaten di Pulau Lombok.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahdi Fahlevi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas