Pemerintah Dukung Program Kemitraan Petani Tembakau dengan Swasta
PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) telah menjalankan program kemitraan dengan petani tembakau bertajuk “Sistem Produksi Terpadu”
Editor: Erik S
![Pemerintah Dukung Program Kemitraan Petani Tembakau dengan Swasta](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tanam-raya-tembakau-di-wonogiri-jawa-tengah.jpg)
Selain pendampingan proses budidaya, para petani binaan juga menerima berbagai pelatihan guna mengurangi dampak terhadap lingkungan dan menciptakan kondisi bekerja yang aman dan berkeadilan.
Beragam program pemberdayaan perempuan dan pendampingan usaha juga diimplementasikan untuk para istri petani tembakau.
Rangkaian kegiatan ini bertujuan agar dampak positif program kemitraan dapat juga dirasakan bagi komunitas di sekitar petani.
“Ke depannya, kami berharap program kemitraan yang kami lakukan akan memperkuat dan melengkapi berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani tembakau,” tutup Ardi.
Program kemitraan dengan petani tembakau yang dijalankan Sampoerna diwujudkan melalui pendampingan, bimbingan teknis, akses yang mudah terhadap permodalan serta prasarana produksi pertanian, hingga jaminan pembelian bagi petani sesuai dengan kesepakatan.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian Pertanian terhadap program kemitraan. Kita semua mengupayakan hal yang sama, yaitu mendorong kemajuan pertanian tembakau di Indonesia. Sampoerna percaya bahwa program kemitraan dapat menjadi solusi bersama untuk memastikan kesejahteraan petani dan menciptakan rantai pasok pertanian tembakau yang berkelanjutan di Indonesia,” ujar Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ervin Pakpahan.
Di Wonogiri, lanjut Ervin program kemitraan Sampoerna dilaksanakan melalui perusahaan pemasok tembakau, PT. Sadhana Arifnusa, yang secara konsisten memberikan bimbingan bagi para petani mitra.
Pendampingan tersebut berlangsung sejak pembibitan, penanaman, hingga panen guna menjaga kualitas tembakau yang
dihasilkan.
Selain Wonogiri, program tersebut juga dijalankan di sejumlah sentra penghasil tembakau di pulau Jawa, seperti Rembang, Jember, dan Bondowoso.
"Tanpa program kemitraan, rantai perdagangan tembakau yang panjang melalui sejumlah tengkulak berpotensi mengurangi keuntungan petani secara signifikan," ujar Ervin.
Manfaat dari program kemitraan tembakau sangat dirasakan oleh petani. Hal ini turut disampaikan oleh Ketua DPD APTI Jawa tengah, Koordinator bidang kerjasama antar lembaga DPN APTI, Hafidz BR.
“Kami mendukung program kemitraan yang dilakukan pihak swasta seperti Sampoerna dan mengapresiasi peran pemerintah yang sangat memperhatikan petani tembakau. Selain memotong rantai pasok yang panjang, kemitraan juga mendorong peningkatan kualitas tembakau lewat bimbingan dan pelatihan,” ujarnya. (Willy Widianto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.