Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Fakta Unik Natto, Makanan Lengket dari Jepang yang Viral

Makanan fermentasi kedelai, natto, mempunyai sejumlah fakta unik. Simak selengkapnya di artikel ini.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in 6 Fakta Unik Natto, Makanan Lengket dari Jepang yang Viral
tribun travel
Makanan fermentasi kedelai, natto, mempunyai sejumlah fakta unik. Simak selengkapnya di artikel ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Natto merupakan makanan tradisional Jepang yang terbuat dari kedelai yang difermentasi.

Natto mempunyai tekstur yang berlendir, lengket, dan berserabut.

Di Jepang, natto biasanya diberi kecap, mustard, daun bawang atau bumbu lainnya dan disajikan dengan nasi.

Fakta Makanan Jepang Natto

1. Natto ditemukan secara tidak sengaja

Mengutip japanese.binus.ac.id, seorang samurai terkenal dari klan Minamoto bernama Minamoto Yoshiie memasak kacang kedelai untuk makan siang nantinya.

Baca juga: 5 Kuliner Khas Jepang yang Cocok untuk Diet, Ada Natto hingga Tsukemono

Namun setelah dia menyimpan kacang kedelai di sebuah bungkusan dari jerami, meletakkan bungkusan tersebut di punggung kuda tepat di bawah sinar terik matahari selama berjam-jam, dia menemukan kacang kedelai yang sudah dia masak mengeluarkan bau aneh dan berlendir.

Berita Rekomendasi

Setelah dia mencicipi kacang tersebut, rasanya pahit tapi enak, dan natto akhirnya ditemukan.

2. Dibungkus menggunakan jerami padi

Natto makanan khas Jepang
Natto makanan khas Jepang (healthline)

Baca juga: Apa Itu Natto? Makanan Khas Jepang Berbahan Kacang Kedelai Fermentasi yang Enak dan Bergizi

Mengutip Healthline, natto dibuat dengan membungkus kedelai rebus dalam jerami padi, yang secara alami mengandung bakteri Bacillus subtilis di permukaannya.

Melakukan hal itu memungkinkan bakteri memfermentasi gula yang ada dalam kacang, akhirnya menghasilkan natto.

Namun, pada awal abad ke-20, bakteri B. subtilis diidentifikasi dan diisolasi oleh para ilmuwan, yang memodernisasi metode persiapan ini.

Saat ini, jerami padi telah diganti dengan kotak styrofoam di mana B. subtilis dapat langsung ditambahkan ke kedelai rebus untuk memulai proses fermentasi.

3. Natto menjadi menu sarapan orang Jepang

Mengutip livejapan.com, setiap pagi, jutaan orang Jepang makan semangkuk nasi dengan natto untuk sarapan.

Menurut statistik yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang pada tahun 2016, rata-rata orang Jepang makan 41 bungkus natto setiap tahun.

4. Alasan natto lengket

Natto menjadi menu sarapan orang Jepang
Natto menjadi menu sarapan orang Jepang

Natt difermentasi dengan menambahkan kultur Bacillus subtilis var natto ke kedelai kukus.

Kelengketan ini hasil dari bakteri natt yang memecah protein menjadi komponen seperti asam glutamat.

Asam glutamat ini membentuk rantai panjang yang terlipat, itulah sebabnya natt sangat berserabut.

5. Natto kaya akan nutrisi

Setiap 100 gram natto berisi:

  • Kalori: 212
  • Lemak: 11 gram
  • Karbohidrat: 14 gram
  • Serat: 5 gram
  • Protein: 18 gram
  • Mangan: 76 persen dari RDI
  • Besi: 48 persen dari RDI
  • Tembaga: 33 persen dari RDI
  • Vitamin K1: 29 % dari RDI
  • Magnesium: 29 % dari RDI
  • Kalsium: 22 % dari RDI
  • Vitamin C: 22 % dari RDI
  • Kalium: 21 % dari RDI
  • Seng: 20 % dari RDI
  • Selenium: 13 % dari RDI

6. Lebih bergizi dari kedelai rebus

Natto sangat bergizi karena kedelainya mengalami proses fermentasi, yang menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan probiotik.

Probiotik adalah bakteri menguntungkan yang memberikan berbagai manfaat kesehatan.

Salah satu manfaatnya termasuk membuat makanan lebih mudah dicerna, yang membuat usus Anda lebih mudah menyerap nutrisinya.

Inilah salah satu alasan mengapa natto dianggap lebih bergizi daripada kedelai rebus.

(Tribunnews.com, Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas