Lebih dari 4 Juta Eksemplar Buku Dikirim ke Daerah 3T untuk Dukung Gerakan Literasi Nasional
Untuk mendukung Gerakan Literasi Nasional (GLN), pemerintah mengirimkan lebih dari empat juta eksemplar buku ke daerah 3T.
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) meluncurkan program pencetakan dan pengiriman buku pengayaan pendukung untuk mendukung Gerakan Literasi Nasional (GLN).
Dalam program ini, PT Gramedia ditunjuk sebagai perusahaan yang mencetak buku, sedangkan PT Pos Indonesia ditunjuk untuk pendistribusian buku ke daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) regional satu untuk wilayah Sumatera.
Total 4.038.946 eksemplar untuk buku SD, serta 46.640 untuk buku PAUD dikirimkan ke daerah 3T regionals atu.
Lebih dari empat juta eksemplar itu terdiri dari 560 judul, dengan rincian 540 judul buku SD dan 20 judul buku PAUD.
Seluruh anggaran berasal dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Merujuk pada hasil "Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Buku Bermutu bagi Anak", yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada bulan September 2021; disimpulkan bahwa ada tiga prinsip utama buku bermutu bagi anak, yaitu 1) buku yang anak benar benar ingin baca, bukan buku yang orang dewasa pikir anak ingin baca; 2) buku yang bervariasi tema dan ceritanya; serta 3) buku yang sesuai dengan jenjang pembacanya.
Ketersediaan buku-buku yang sesuai, terutama usia dini dan SD akan membantu meningkatkan minat baca pada anak sejak dini.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D., mengatakan bahwa dalam mewujudkan misi mencerdaskan kehidupan bangsa di seluruh Indonesia, Badan Bahasa berkomitmen untuk memfasilitasi dengan ketersediaan sarana yang ada.
Diharapkan buku-buku yang telah dicetak ini dapat sampai di tempat tujuan dengan tepat waktu, tepat sasaran, dan aman.
“Selain itu, diharapkan buku-buku ini betul-betul dapat dimanfaatkan dengan baik oleh anak didik kita, supaya dapat meningkatkan minat baca, nilai kemampuan literasi, serta bahasa guna mencetak generasi yang unggul, cerdas, berkarakter, sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila,” ujar Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. di Cikarang, Selasa (12/7/2022).
Menanggapi hal tersebut, perwakilan Pos Indonesia menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyusun lini masa distribusi mulai dari selesainya proses pencetakan, proses pengiriman, penerimaan buku di lokasi tujuan.
Adapun prosesnya adalah buku-buku dikirimkan ke beberapa hub, lalu disortir sebelum diteruskan ke alamat yang tertera.
Direktur PT Gramedia, Hari Susanto Surjotedjo, menyatakan kesiapannya mendukung misi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui GLN.
“Sebagaimana mengutip dari mars Badan Bahasa, yakni bermartabat, bermanfaat, berasaskan Pancasila, kami bangga melayani bangsa. Demikian juga PT Gramedia yang bangga dalam melayani bangsa bersama Badan Bahasa dalam Gerakan Literasi Nasional, maupun pada program-program lain di masa yang akan datang,” tegasnya.
Selain melaksanakan program pencetakan dan pengiriman buku pengayaan literasi, Badan Bahasa bekerja sama dengan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), serta organisasi pegiat literasi lainnya untuk melaksanakan program pendampingan pemanfaatan buku pengayaan literasi di sekolah sasaran.
Hal ini dilakukan agar para guru di sekolah yang telah menerima kiriman buku-buku tersebut mampu mengelola dan memanfaatkan secara optimal demi meningkatkan kecakapan literasi peserta didik dalam program yang kreatif, bermakna, dan berkelanjutan.(*)