Mengenal Glock 17, Pistol yang Dipakai Bharada E Menembak Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Dalam baku tembak kedua anggota polisi yang saling baku tembak itu menggunakan senjata jenis Glock 17 dan HS. Yuk kenalan dengan Glock 17
Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto membeberkan jenis senjata api yang dipakai oleh dua anggota polisi saat baku tembak di rumah dinas Kepala Divisi Propam Mabes Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) pekan lalu.
Budi mengatakan dalam kejadian tersebut kedua anggota polisi yang saling baku tembak itu menggunakan senjata jenis Glock 17 dan HS.
“(Bharada E) menggunakan Glock 17 magasen 17 butir peluru, Brigadir J 16 peluru magazin dan senjata jenis HS,” kata Budhi kepada wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).
Brigadir J kemudian diketahui tewas diterjang timah panas yang meluncur dari pistol Glock 17 yang ditembakkan oleh Bharada E.
Glock 17 selama ini dikenal sebagai senjata yang biasa digunakan oleh anggota Brimob dan Densus 88 Antiteror Polri.
Pistol ini dipilih karena tingkat keamanan, kekuatan, dan akurasi yang mempunyai kualitas yang tangguh.
Glock 17 adalah pistol semi otomatis dengan jarak tembak efektif maksimal 50 meter.
Glock 17 adalah pistol yang diproduksi oleh pabrik senjata asal Austria, Glock GmbH.
Glock 17 merupakan generasi pertama pistol Glock berbahan polymer ringan.
Perancangnya Gaston Glock, seorang teknisi dan pebisnis asal Austria.
Kelahiran senjata ini bermula dari niat pemerintah Austria mencari desain baru senjata genggam kompak untuk angkatan bersenjata mereka pada 1982 silam.
Baca juga: Polisi Sebut Pembekalan Senjata Api Ajudan Irjen Ferdy Sambo Sesuai SOP: Untuk Pengamanan Pengawalan
Kala itu militer Austria membutuhkan senjata api baru yang memiliki kapasitas amunisi melebihi Walter P-38, berbobot tak lebih dari 28 ons, ringan, serta mudah dikokang.
Gaston Glock kala itu tak sengaja mendengar pembicaraan dua kolonel militer Austria yang sedang mencari pengganti Walter P-38 senjata warisan era Perang Dunia ke-II.