Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan Parameter Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus menurun.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, PPP membutuhkan kerja keras.

Alasannya, saat ini elektabilitas PPP berada di urutan sembilan dengan persentase 2,9 persen.

“Kami memberikan pertanyaan ke responden jika Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif dilakukan hari ini, partai apa yang dipilih. Hasilnya PPP berada di urutan ke-sembilan,” ujar Adi Prayitno, Selasa (12/7/2022).

Adi mengungkapkan, delapan partai yang menempati urutan di atas PPP adalah PDIP 19,9 persen, disusul Gerindra 12,1 persen, Golkar 10,7 persen, PKB 9,3 persen, Demokrat 8,8 persen, PKS 7,6 persen, Nasdem 6,3 persen, dan PAN 4,5 persen.

Baca juga: Ketua Umum PPP Disarankan Bijak Pikirkan Masa Depan Partai Jelang Pemilu 2024

Menurut Adi, jika dibandingkan partai lain yang lolos ke Senayan (DPR), PPP butuh perjuangan untuk kembali lolos dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Sebab, ambang batas atau Parliamentary Threshold ada pada angka empat persen.

“PPP relatif butuh perjuangan yang signifikan untuk kembali lolos pada Pemilu 2024 yang akan datang,” katanya.

Diketahui sebelumnya, elektabilitas PPP menempati angka 4,52 persen dan turun pada survei kali ini menjadi 2,9 persen.

Baca juga: PPP Sarankan Demokrat Gabung ke KIB Jika Ingin Ikut Berlayar di Pilpres 2024

Survei ini dilakukan pada 15-29 Juni 2022 dengan metode telephoning.

Sampel survei kali ini terdiri atas 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sedangkan Margin of errornya kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.