Pengamat: Pengaruh Jokowi Tentukan Konstelasi Politik Jelang Pemilu 2024
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) naik.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) naik.
Kondisi ini pasti berdampak pada stabilitas politik, terutama dukungan partai politik terhadap pemerintah.
"Kalau kepuasan publik di atas ambang batas psikologis, tentu saja ketua umum partai politik masih berada di zona nyaman ketika harus mendukung kebijakan Presiden," kata Pengamat Politik dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia Kennedy Muslim dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa (12/7/2022).
Hasil survei Indikator Politik per bulan Juni 2022, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden sebesar 67,5 persen, naik 7,6 % dibandingkan hasil survei pada April. Saat itu, kepuasan pada kinerja Jokowi berada di 59,9 % .
Sedangkan tingkat ketidakpuasan publik terhadap Presiden saat ini hanya 30,2 % .
Baca juga: PAN Respon Teguran Jokowi Atas Aksi Zulhas Bagikan Minyak Goreng Murah Sambil Kampanyekan Anak
Ken mengatakan, ketidakpuasan terhadap kinerja Presiden masih di ambang batas normal.
Sedangkan angka kepuasan sangat positif untuk menjaga dukungan terhadap pemerintah.
"Kepuasan publik terhadap kinerja Presiden sangat berpengaruh pada konstelasi politik. Apabila Presiden gagal menjaga tren di atas 65 % atau menyentuh di bawah 65 % , tentu partai akan menjaga jarak dengan pemerintah," kata Ken.
Baca juga: Jokowi Tegur Zulkifli Hasan yang Bagikan Minyak Goreng sambil Kampanye Anak, Pengamat: Memang Pantas
Menurut survei Indikator Politik, lanjut Ken, kepuasan publik naik karena ada perbaikan di lima aspek, yakni ekonomi nasional, ekonomi rumah tangga, politik, keamanan, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
Namun, survei juga menyebutkan ada beberapa hal yang harus pemerintah benahi.
"Ini tren positif, meski masih ada catatan masalah mendesak seperti stabilitas harga pokok jadi masalah utama, harga minyak goreng meski ada penurunan, tapi masih cukup tinggi," jelas Ken.
Baca juga: Penyebab Jokowi Tegur Mendag Zulhas Ingatkan Tugasnya hingga Minta Fokus Bekerja
Ken mengingatkan, isu ekonomi selalu jadi penentu kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah.
Ancaman yang harus pemerintah antisipasi seperti naiknya harga bahan bakar minyak dan inflasi.
Aspek lain yang tidak bisa dikesampingkan, yakni penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
"Menjaga stabilitas makro ekonomi tentu harus sangat diperhatikan." kata Ken.