Cerita Letda Akhmad Athiq Taklukkan Tes Akmil Meski Pernah Gagal hingga Akhirnya Jadi Perwira Remaja
Perjalanan Akhmad masuk ke Angkatan Darat bukan tanpa halangan. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini pernah gagal tes saat pertama kali mencoba masuk
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Johnson Simanjuntak
Meskipun, sambung dia, untuk saat ini, dirinya hanya bisa menerapkan setiap pembelajaran dari Akmil melalui Batalyon yang akan dipimpinnya nanti.
“Karena tanggung jawab hanya 36 anggota saya, hanya sekitar lingkup itu dulu. Saya akan menerapkan apa yang menurut saya baik akan saya terapkan ke dia. Lalu apa yang menurut saya baik itu akan disebarluaskan oleh anggota saya sehingga diharapkan sedikit-demi sedikit orang-orang akan menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Cerita Perjuangan Orangtua Akhmad Menyekolahkan hingga Menjadi Perwira Remaja
Sepasang suami istri asal Kota Salatiga, Jawa Tengah menghadiri upacara penerimaan ratusan Perwira Remaja di Markas Besar Angkatan Darat, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2022).
Adalah Mahmud dan Siti Muwanah. Mereka datang untuk menyambut sang anak, yakni Letda Akhmad Athiq yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi tadi.
Letda Akhmad merupakan satu dari total total 292 Perwira Remaja yang diterima Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung.
Mahmud bercerita perjalanan dirinya bisa menyekolahkan sang anak hingga akhirnya menjadi Letnan Dua atau Letda di Jajaran TNI.
Pria 61 tahun ini pernah berjualan es lilin pada tahun 1985. Es yang dijualnya seharga Rp20 itu dititipkan ke warung-warung dekat rumahnya pada pagi hari, kemudian sore harinya dia kembali untuk mengambil hasil dari es yang telah terjual. Usaha itu digelutinya selama lima tahun, hingga 1990.
Ayah tiga anak ini melanjutkan, dari setiap hari penjualan es lilin, dirinya mendapat untung Rp80. Kemudian keuntungan tersebut selalu ditabung istri hingga terkumpul Rp500.
Sukses menabung, Mahmud akhirnya mencoba dagang rumput dengan modal Rp50 ribu. Rumput-rumput itu disetor ke peternakan milik Ibu Tin, Istri Pesiden Soeharto kala itu.
“Bertahan sampai 4 tahun, dengan untung saya dari bada subuh solat itu sampe sore hari itu 10 ribu Rupiah,” ucapnya.
Semua pekerjaan sudah dijalaninya. Tapi saat ini, Mahmud bekerja sebagai petani yang sehari-hari menghaniskan waktu di sawah.
"Sekarang di rumah sambil tani di kebun, di sawah gitu," katanya.
KASAD Terima 292 Perwira Remaja di Lingkungan Angkatan Darat