Tak Mau Ungkap Pihak yang Mengorbankannya di Kasus Dana Lion Air, Ahyudin: Takut Dosa
Ahyudin mengaku tak mau menunjuk pihak yang mengorbankannya dalam dugaan kasus penyelewengan dana kompensasi keluarga korban Lion Air JT-610.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengaku dirinya tak mau menunjuk pihak yang mengorbankannya dalam dugaan kasus penyelewengan dana kompensasi keluarga korban Lion Air JT-610.
Hal tersebut diungkapkannya seusai menyelesaikan pemeriksaan kali keempat mengenai dugaan kasus penyelewengan dana kompensasi keluarga korban Lion Air JT-610 di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (13/7/2022) malam.
"Sudahlah Anda jangan nebak-nebak. No komen, sorry. Takut dosa," kata Ahyudin.
Di sisi lain, Ahyudin mengaku dirinya juga sempat bertemu dengan Presiden ACT Ibnu Khajar saat pemeriksaan di Bareskrim. Dia sempat bertegur sapa dengan Ibnu Khajar.
"Ketemu. Hamdalah. Ya ngobrol nggak, tapi salaman deh. Itu udah bagus salaman. Itu kan sahabat saya. Sampai kapanpun sahabat saya," jelasnya.
Lalu, Ahyudin juga sempat menjawab mengenai dugaan penyelewengan dana kompensasi keluarga korban Lion Air JT-610.
Dia bilang, Ibnu Khajar dinilai lebih mengetahui terkait pemakaian uang tersebut.
"Saya kan 6 bulan ini gak disana. Jadi progresnya berapa ya Mas Ibnu Insya Allah lebih tau. Kalau saya disana saya beritahu semua," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Eks Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengaku pasrah jika harus dikorbankan dan ditetapkan tersangka dalam dugaan kasus dana CSR ahli waris korban Lion Air JT-610.
Hal tersebut diungkap Ahyudin sesuai diperiksa kali ketiga di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Selasa (12/3/2022) malam.
Awalnya, dia bercerita bahwa pemeriksaannya kali ini berlangsung dengan baik.
"Alhamdulillah ini kali ketiga saya hadir di Bareskrim dan mengikuti dengan baik. Seluruh rangakaian penyelidikan yang kebetulan hari ini telah dinaikan menjadi penyidikan," ujar Ahyudin.
Baca juga: Selesai Diperiksa Bareskrim, Ahyudin Pamer Laporan Keuangan ACT Dapat Predikat WTP Selama 15 Tahun
Ahyudin kemudian mengungkapkan bahwa dirinya siap dikorbankan dalam kasus tersebut.
Dia menyatakan kesiapan itu di depan hadapan awak media untuk disampaikan ke masyarakat luas.
"Saya perlu menyampaikan, Anda semuanya rekan-rekan media juga kepada masyarakat secara luas, bangsa Indonesia secara khusus yang saya cintai. Demi Allah saya siap ya. Berkorban atau dikorbankan sekalipun," jelas Ahyudin.
Ahyudin menyatakan pihaknya juga tak masalah jika nantinya ditetapkan tersangka oleh Bareskrim Polri.
Asalkan, kata dia, lembaga ACT yang didirikannya bisa tetap eksis di Indonesia.
"Oh iya apapun dong (siap ditetapkan tersangka), apapun. Jika waktu-waktu kedepan saya harus berkorban dan atau dikorbankan asal ACT sebagai sebuah lembaga kemanusian ya milik bangsa ini tetap eksis hadir memberikan manfaat kepada masyarakat luas saya ikhlas, saya terima ya dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.