Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Terbaru Indopol Sebut Elektabilitas Ganjar Naik, Elektabilitas Prabowo dan Anies Turun

Ratno Sulistiyanto mengatakan meski masuk ke dalam tiga besar, elektabilitas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menurun.

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Survei Terbaru Indopol Sebut Elektabilitas Ganjar Naik, Elektabilitas Prabowo dan Anies Turun
Kolase Tribunnews.com (Tribunnews.com/Dani Permana dan Tribun Jabar/Richard Susilo)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Tiga nama ini disebut-sebut capres teratas saat ini. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei yang dilakukan lembaga Indopol Survey & Consulting mencatat elektabilitas Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto masih menempati tiga teratas calon presiden (capres) 2024.

Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto mengatakan meski masuk ke dalam tiga besar, elektabilitas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menurun.

Itu tercermin pada survei yang dilakukan pada Januari 2022.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Partai PDIP Unggul dalam Survei Indopol, Prabowo Urutan ke-2

Saat itu elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 28,62 persen disusul Prabowo Subianto 28,13 persen dan Anies Baswedan 26,59 persen.

Hasil survei itu disebut masih terpaut dengan margin or error.

Namun survei terbaru yang dilakukan pada Juni 2022 mencatatkan elektabilitas Ganjar Pranowo naik menjadi 31,38 persen.

Berita Rekomendasi

Sementara elektabilitas Anies Baswedan turun menjadi 25,85 persen dan Prabowo Subianto juga turun menjadi 18,05 persen.

“Kenapa kemudian bahasanya Prabowo mengalami defisit elektabilitas? Pertama peforma dan kinerja selaku menteri di kabinet Jokowi juga jadi faktor penyebab menurut saya,” kata Ratno Sulistiyanto dalam rilis Indopol Survey & Consulting yang disiarkan secara virtual, Jumat (15/7/2022).

Ia menjelaskan alasan dirinya menyebutkan kinerja di Kabinet Kerja Presiden Jokowi jadi faktor menurunnya elektabilitas Ketua Umum Gerndra itu.

Kata Ratno, basis pendukung Prabowo dan Jokowi punya latar belakang berbeda.

Sehingga saat Prabowo memutuskan masuk ke kabinet pemerintahan turut mempengaruhi persepsi massa pendukungnya.

“Ketika Prabowo ingin menggunakan strategi tetap namanya muncul di panggung nasional dengan masuknya di kabinet, ternyata ini tidak diimbangi dengan dukungan politik dari para pendukungnya,” ucapnya.

Bahkan, Ratno menyebutkan ada perpindahan dukungan dari Prabowo Subianto ke Anies Naswedan dan Ridwan Kamil.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas