Survei Terbaru Indopol Sebut Elektabilitas Ganjar Naik, Elektabilitas Prabowo dan Anies Turun
Ratno Sulistiyanto mengatakan meski masuk ke dalam tiga besar, elektabilitas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menurun.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei yang dilakukan lembaga Indopol Survey & Consulting mencatat elektabilitas Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto masih menempati tiga teratas calon presiden (capres) 2024.
Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto mengatakan meski masuk ke dalam tiga besar, elektabilitas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan menurun.
Itu tercermin pada survei yang dilakukan pada Januari 2022.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Partai PDIP Unggul dalam Survei Indopol, Prabowo Urutan ke-2
Saat itu elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 28,62 persen disusul Prabowo Subianto 28,13 persen dan Anies Baswedan 26,59 persen.
Hasil survei itu disebut masih terpaut dengan margin or error.
Namun survei terbaru yang dilakukan pada Juni 2022 mencatatkan elektabilitas Ganjar Pranowo naik menjadi 31,38 persen.
Sementara elektabilitas Anies Baswedan turun menjadi 25,85 persen dan Prabowo Subianto juga turun menjadi 18,05 persen.
“Kenapa kemudian bahasanya Prabowo mengalami defisit elektabilitas? Pertama peforma dan kinerja selaku menteri di kabinet Jokowi juga jadi faktor penyebab menurut saya,” kata Ratno Sulistiyanto dalam rilis Indopol Survey & Consulting yang disiarkan secara virtual, Jumat (15/7/2022).
Ia menjelaskan alasan dirinya menyebutkan kinerja di Kabinet Kerja Presiden Jokowi jadi faktor menurunnya elektabilitas Ketua Umum Gerndra itu.
Kata Ratno, basis pendukung Prabowo dan Jokowi punya latar belakang berbeda.
Sehingga saat Prabowo memutuskan masuk ke kabinet pemerintahan turut mempengaruhi persepsi massa pendukungnya.
“Ketika Prabowo ingin menggunakan strategi tetap namanya muncul di panggung nasional dengan masuknya di kabinet, ternyata ini tidak diimbangi dengan dukungan politik dari para pendukungnya,” ucapnya.
Bahkan, Ratno menyebutkan ada perpindahan dukungan dari Prabowo Subianto ke Anies Naswedan dan Ridwan Kamil.
Ia menuturkan, pergeseran pilihan itu juga terlihat pada tingkat wilayah.
“Ada sebuah pergeseran dukungan Prabowo Subianto kepada figur Anies Baswedan dan Ridwan Kamil,” kata dia.
Itu pun terlihat dari persentase dukungan Prabowo Subianto di angka 11,79 persen, terpaut 0,57 persen dari Ridwan Kamil yang sebesar 11,22 persen.
“Sementara Anies dan Ganjar Pranowo sudah melejit di sekitar lebih daripada 20 persen,” ujar Ratno.
Selain Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ridwan Kamil, terdapat sejumlah nama calon presiden potensial lainnya yang masuk dalam kurva elektabilitas.
Nama-nama itu diantaranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) AHY 3,66 persen, Sandiaga Uno 2,76 persen, Muhaimin Iskandar 1,79 persen, Puan Maharani 1,38 persen, Airlangga Hartarto 0,89 persen, dan Erick Thihir 0,73 persen.
Sementara sebanyak 1,54 persen responden pada survei memilih calon lain dan 18,78 persen lainnya tidak menjawab.
Adapun Survei ini digelar pada 24 Juni-1 Juli 2022 secara tatap muka (face to face interview) dengan jumlah responden sebanyak 1.230 orang dan margin error kurang lebih 2,8 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.