Di Y20 Summit, Ketua DPR Ajak Kaum Muda Jadi Agen Pembangunan dengan Terlibat di Bidang Politik
KTT Y20 digelar generasi muda G20 untuk membahas isu-isu global, dari working group hingga menghasilkan komunike untuk direkomendasikan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan sambutan di kegiatan Networking Night dalam rangkaian Youth 20 (Y20) Indonesia 2022 Summit.
Di forum dialog dan diskusi bagi para pemuda negara-negara G20 itu, Puan mengajak kaum muda dunia untuk lebih banyak terlibat dalam bidang politik.
“Sangat menyenangkan bagi saya untuk berpidato di KTT Y20 malam ini. Sangat menarik untuk dicatat bahwa lebih dari setengah populasi dunia saat ini adalah pemuda di bawah usia 30 tahun,” kata Puan dalam Networking Night KTT Y20 di Jakarta, Minggu (17/7/2022).
KTT Y20 digelar generasi muda G20 untuk membahas isu-isu global, dari working group hingga menghasilkan komunike untuk direkomendasikan kepada para pemimpin G20.
Baca juga: Ketua DPR Puan Maharani Diajak Bergerak Lawan Hoaks di Media Sosial
Puan pun menyoroti data dari PBB yang menyebut jumlah pemuda diproyeksikan tumbuh sebesar 7 persen di tahun 2030 dengan jumlah mencapai hampir 1,3 miliar.
“Namun, terlepas dari proporsi yang tinggi ini, kaum muda cenderung kurang terwakili dalam proses pengambilan keputusan politik di mana lebih dari 2,6 persen Anggota Parlemen dunia merupakan kaum muda di bawah 30 tahun,” ujarnya.
Menurut Puan, pelibatan kaum muda adalah kunci untuk mempromosikan dan memperkuat demokrasi di seluruh dunia. Selain itu juga untuk memajukan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Kaum muda adalah mesin pembangunan ekonomi masa depan. Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Pemuda diharapkan dapat menghadirkan ide-ide baru untuk memecahkan masalah gobal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Puan menyinggung soal pandemi Covid-19 yang telah menghantam dunia serta perubahan iklim yang telah menyebabkan munculnya ‘new normal´ di banyak negara.
Belum lagi, kata Puan, dunia tengah dihadapkan pada kekacauan global akibat perang Rusia dan Ukraina yang mengganggu energi, serta ketahanan pangan.
“Kesulitan ekonomi telah terjadi di negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah. Saat kita berusaha untuk memecahkan masalah global ini, kita harus fokus pada proses pemulihan dan membangun kembali dengan lebih baik,” katanya.
Puan mengatakan, dunia harus memprioritaskan masyarakat yang paling terkena dampak krisis, seperti pemuda dan perempuan.
Oleh karena itu, tema Y20 2022: “Dari pemulihan ke ketahanan: membangun kembali agenda pemuda” dinilai sangat relevan dan tepat waktu.
“Saat ini, kita tidak hanya perlu pulih, tetapi kita juga perlu membangun dunia yang tangguh. Menurut saya, ada beberapa cara untuk membangun ketahanan bagi kaum muda,” ujar Puan.