Masih Terjadi Peningkatan Kasus, Pemerintah Terus Antisipasi Penyebaran Subvarian Covid-19
Pemerintah terus mengantisipasi penyebaran subvarian Omicron baik BA.4 maupun BA.5.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Srihandriatmo Malau
Laporan Wartawan TRIBUN-VIDEO.COM, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) membahas Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, (18/7/2022).
Dalam rapat tersebut dilaporkan peningkatan kasus Covid 19 masih terjadi di sejumlah negara.
“Beberapa negara mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi antara lain di Amerika 7 days moving average 134 ribu kasus, Australia 40 ribu kasus, India 18 ribuan, perancis 90 ribuan, Singapura 9 ribuan, dan indonesia 3240 kasus,” kata Menteri Kordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, usai Ratas.
Oleh karena itu kata Airlangga, Pemerintah terus mengantisipasi penyebaran subvarian Omicron baik BA.4 maupun BA.5.
Tingkat transmisi komunitas varian tersebut mencapai angka 85 orang per 100.000.
“Jadi sesuai dengan level WHO kita masih di level 1 karena standarnya 20 per 100.000. Dari tingkat reproduksi efektif relatif landai, dalam 3 minggu terakhir dari 1,27 turun 1,26 dan 1,24 dan masih semua pulau di atas 1. Untuk di luar Jawa-Bali, Sumatra di 1,29. NTT, Kalimantan, Sulawesi di 1,18, Maluku di 1,08," ujar Airlangga.
Airlangga melanjutkan, penambahan kasus tertinggi saat ini masih terjadi di Jawa-Bali yang merepresentasikan hampir 95 persen kasus. Sementara itu, untuk daerah-daerah di luar Jawa-Bali relatif masih rendah dan landai.
"Yang aktif masih di Sumatra Utara, Kalsel, Kaltim, Sumsel, Sulsel, dan Kalteng. Kemudian di luar Jawa-Bali transmisi komunitas yang mulai naik itu ada di Palangkaraya di Kalimantan Tengah, dan yang lain dari 385 kabupaten/kota masih di level 1, baik dari BOR maupun isolasi itu juga masih dalam tingkat memadai," jelasnya.
Menkes: Varian BA.4 Dan BA.5 Lebih Efektif Tembus Kekebalan Vaksin Covid-19
Dalam rapat tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan bahwa Sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 dapat menembus kekebalan vaksin.
Menkes mengatakan kedua varian tersebut Lebih efektif menembus kekebalan vaksin dibanding varian Omicron BA.1.
"Jadi bisa menembus vaksinasi dua sampai tiga kali lipat lebih efektif untuk menembus vaksinasi dibandingkan varian Omicron yang BA.1," kata Menkes usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (18/7/2022).
Dengan kondisi tersebut menurutnya kemungkinan masyarakat untuk terinfeksi Covid 19 lebih tinggi meskipun telah mendapatkan vaksinasi.
Menkes menegaskan tingkat fatalitas akibat varian BA.4 dan BA.5 masih tetap tinggi. Oleh karenanya ia meminta masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin penguat atau booster.
"kita sampaikan ke bapak presiden proteksi untuk masuk ke rumah sakit hospitality dan fatalitynya masih tetap tinggi,sehingga disarankan masyarakat tetap cepat cepat saja di booster," tuturnya.
Booster kata Menkes terbukti ampuh menurunkan tingkat fatalitas paparan Covid-19 dibandingkan yang baru mendapatkan satu atau dua kali vaksin.
"Karena walaupun ada kemungkinan terkena tapi booster itu mampu melindungi kita untuk tidak masuk rumah sakit dan kalau pun masuk rumah sakit tingkat fatalitasnya akan sangat rendah," pungkas Budi.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.