Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Langkah Progresif Kompolnas Bongkar Kasus Brigadir J, Dalami Alibi Ferdy Sambo dan Dugaan Intervensi

Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto membeberkan perkembangan terbaru penanganan kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Langkah Progresif Kompolnas Bongkar Kasus Brigadir J, Dalami Alibi Ferdy Sambo dan Dugaan Intervensi
Kolase Tribunnews.com
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto dan Irjen Ferdy Sambo. Benny Mamoto membeberkan perkembangan terbaru penanganan kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto membeberkan perkembangan terbaru penanganan kasus kematian Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo.

Pertama Kompolnas bakal mendalami alibi yang menyatakan Ferdy Sambo sedang melakukan tes PCR, saat Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas ditembak di rumahya.

"Termasuk itu didalami, akan dicek alibinya," kata Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Benny yang juga tergabung dalam tim khusus bentukan Kapolri itu menyatakan, pihaknya akan memeriksa kesesuaian alibi tersebut dengan keterangan saksi.

"Akan dicek bagaimana, saksi-saksinya siapa dan sebagainya, petugas yang menangani siapa dan sebagainya," paparnya.

Selanjutnya, menindaklanjuti permohonan dari pengacara dan keluarga untuk ekshumasi dan autopsi ulang jenazah Brigadir J akan segera dilaksanakan.

Ketiga Karo Paminal Mabes Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto telah dinonaktifkan.

Berita Rekomendasi

"Kemudian, pemeriksaan kepada pihak-pihak yang pernah memeriksa kasus ini itu dilakukan untuk memastikan adakah pengaruh intervensi sehingga pelaksanaan penyidikan ini tidak optimal. Ini masing-masing tentunya akan ada penilaian tersendiri," kata Benny dalam Seminar Nasional bertajuk "Efektivitas Lembaga Institusi Penegak Hukum" yang digelar dalam rangka Dies Natalis Ke-64 Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi secara daring pada Kamis (21/7/2022).

Benny mengatakan sampai saat ini Kompolnas telah mendengarkan masukan dari pihak pengacara, dan keluarga korban di Jambi.

Baca juga: Kompolnas: Temuan CCTV Jadi Kabar Baik untuk Ungkap Fakta Kasus Brigadir J

Selain itu, ia juga mengaku telah jalan ke beberapa lokasi untuk menampung informasi yang menyangkut profiling beberapa pihak.

Benny juga mengatakan sudah datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan sudah melihat bagaimana kondisinya sehingga memiliki gambaran di antaranya mengenai arah tembakan dan sebagainya.

Di sana, kata Benny, alat peraga juga masih ada sehingga ia dengan mudah bisa mencermati apa yang terjadi.

Ia meminta publik yakin kasus tersebut akan ditangani secara transparan dan akuntabel.

Benny mengatakan komitmen Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sama dengan komitmen Kompolnas dalam kasus tersebut yakni transparan dalam penegakan hukum, akuntabel, dan terbuka untuk menerima masukan dari masyarakat. 

Ia juga berharap kasus tersebut bisa selesai secepatnya.

Baca juga: Polisi Bakal Periksa Keluarga Besar Brigadir di Jambi, Apa yang Mau Digali?

"Mohon sabar, penyidik dengan pendekatan scientific nanti akan menyampaikan kepada publik hasil pemeriksaan yang sedang dilakukan, oleh Labfor forensik, DNA, dari Inafis, ini semua sedang berjalan," kata Benny.

Baku Tembak Ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo

Kepolisian RI mengungkap alasan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa Brigpol Yosua ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Ramadhan menuturkan bahwa fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Dua saksi yang diperiksa diantaranya adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E.

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri KadivPropam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.

Ia menuturkan bahwa Istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J. Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah. 

Menurutnya, kehadiran Bharada E pun Brigadir J menjadi panik. Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharasa yang berdiri di depan kamar.

“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali kearah Bharada E,” tukas Ramadhan.

Diketahui, Bharada E merupakan Anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam. Sedangkan Brigadir J adalah Anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai Supir dinas istri KadivPropam.

Baca juga: Buntut Kematian Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E Dilaporkan ke Propam Polri

Kapolri Bentuk Tim Khusus

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo merespos soal kasus baku tembak antar ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Kita ingin semuanya ini bisa tertangani dengan baik. Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Pak Irwasum, Pak Kabareskrim, juga ada As SDM," kata Listyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).

"Termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," jelasnya.

Di sisi lain, mantan Kabareskrim Polri ini menyebut pihaknya juga sudah berkooridnasi dengan pihak eksternal institusi Polri dalam mengawal kasus tersebut.

"Satu sisi kami juga sudah menghubungi rekan-rekan dari luar dalam hal ini Kompolnas dan Komnas HAM terkait isu yang terjadi sehingga di satu sisi kita tentunya mengharapkan kasus ini bisa dilaksanakan pemeriksaan secara transparan, objektif," ungkapnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas