Rakornas Kepegawaian, Plt Kepala BKN Ingatkan Birokrasi Harus Mampu Beradaptasi dengan Perkembangan
Birokrasi yang adaptif perlu dipercepat pembangunannya untuk mengikuti perubahan dan perkembangan zaman.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepegawaian tahun 2022 di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (21/7/2022) lalu.
Dalam acara bertema "Birokrasi dan Manajemen ASN di Masa Depan” ini, BKN juga menggandeng ESQ Leadership Center, dan dilangsungkan secara hybrid dengan jumlah peserta yang hadir secara luring di Hotel Marriott Harbour Bay sebanyak 500 orang dan daring sebanyak 11.000 orang via zoom meeting dan YouTube.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana mengatakan, pemilihan tema rakornas sejalan dengan perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan yang sangat cepat.
Sehingga, menurutnya, birokrasi yang adaptif perlu dipercepat pembangunannya untuk mengikuti perubahan dan perkembangan zaman.
Baca juga: Kepala BKN: Perampingan Birokrasi Perlu Penyesuaian Sistem Kerja ASN
Ia berharap melalui rakornas ini terbentuk kolaborasi yang kohesif dan sharing of knowledge terkait birokrasi dan manajemen ASN di masa depan.
"Persamaan persepsi dalam implementasi manajemen ASN akan berdampak dalam pelayanan publik yang baik bagi masyarakat," ujarnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini dalam keynote speech mewakili Plt Menteri PANRB Mahfud MD menyampaikan bahwa tema Rakornas sangat relevan untuk menjawab kebutuhan dan tantangan multidimensi saat ini di era digital.
"Tentu saja pada masa pandemi Covid-19 secara simultan disrupsi tatanan kehidupan kita menjadi berubah. Kita didorong untuk beradaptasi menjadi lebih cepat melalui perubahan tata cara kerja disertai penguatan kompetensi dan teknologi sesuai dengan kemajuan zaman," ujar Rini.
Menurutnya, tantangan-tantangan tersebut mengiringi upaya pemerintah di dalam mewujudkan misi Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, berkepribadian berlandaskan gotong royong.
"Visi misi Indonesia Maju yaitu pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, simplifikasi regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi menjadi arahan Bapak Presiden di dalam melaksanakan strategi untuk tahun 2019 sampai tahun 2024," paparnya.
Sementara itu dalam mengawali sesinya, Founder ESQ Ary Ginanjar mengutip kalimat dari Barrack Obama terkait perubahan yang tidak akan datang kalau hanya menunggu orang lain dan menunggu waktu.
Menurutnya, kitalah orang yang ditunggu itu. Kitalah perubahan yang dicari itu.
Baca juga: BKN Perketat Seleksi CPNS dan PPPK untuk Hindari Kecurangan, Ini Prosedur Tambahan Tes CAT
"Saya hanya bicara satu jam dan saya diminta untuk menciptakan sebuah perubahan, itu Imposibble. Tetapi akan menjadi kenyataan kalau hari ini yang hadir punya niat untuk merubah ASN menjadi world class, menciptakan perubahan untuk Indonesia," ucap pria yang juga mantan ASN itu.
Ary juga mengingatkan bahwa saat ini hidup di zaman yang namanya Era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Untuk itu, para ASN dianjurkan memiliki 5 agility.