Polri Dalami Dugaan Pengancaman Pembunuhan pada Brigadir J Sejak Juni 2022 hingga Sebelum Tewas
Mabes Polri belum bisa memastikan adanya pengancaman pembunuhan yang diterima Brigadir J sesuai informasi dari kuasa hukum keluarga Brigadir J.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menyebut adanya pengancaman pembunuhan yang didapat sejak Juni 2022.
Bahkan, sampai sehari sebelum ditemukan tewas, tepatnya pada Kamis (7/7/2022) Brigadir J kembali mendapat ancaman pembunuhan tersebut tepatnya di Magelang, Jawa Tengah.
Mabes Polri belum bisa memastikan adanya pengancaman pembunuhan yang diterima Brigadir J sesuai informasi dari kuasa hukum keluarga Brigadir J.
Saat ini, tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo tengah mendalami soal pernyataan tersebut
"Semua informasi yang ada sedang didalami oleh tim penyidikan Bareskrim, kalau sudah selesai akan disampaikan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (24/7/2022).
Dedi Prasetyo menyebut rekaman elektronik yang dimiliki oleh kuasa hukum akan didalami oleh tim Laboratorium Forensik.
"Ya itu bagian yang saat ini sedang didalami oleh tim Labfor," ungkapnya.
Brigadir J Dapat Ancaman Pembunuhan
Kasus penembakan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, dua pekan lalu tepatnya pada Jumat (8/7/2022) hingga kini masih bergulir.
Sejumlah fakta baru ditemukan terkait tewasnya Brigadir J.
Mulai dari temuan 15 luka pada jasad Brigadir J hingga rencana pelaksanaan autopsi ulang pada Rabu (27/7/2022) mendatang.
Baca juga: Polisi Gelar Pra-rekontruksi Kasus Baku Tembak Brigadir J, Apa Hasilnya?
Dilansir dari Tribun Jambi, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan bahwa Brigadir J ternyata sudah mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022 lalu.
Kendati demikian Kamaruddin Simanjuntak tak mengungkap siapa pihak yang disebut mengancam Brigadir J.
Bahkan akibat ancaman serius yang diterima Brigadir J pada bulan Juni itu, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan Brigadir J sampai menangis.