Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Tersangka, Ini 5 Kelalaian Sopir Odong-Odong Maut di Serang, Tak Punya SIM A hingga Modif Mobil

Supir odong-odong dalam insiden tabrakan antara Kereta Api dengan odong-odong, JL (27), kini ditetapkan jadi tersangka, ini kelalaiannya

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Jadi Tersangka, Ini 5 Kelalaian Sopir Odong-Odong Maut di Serang, Tak Punya SIM A hingga Modif Mobil
TribunBanten.com/Ahmad Tajudin
Dirlantas Polda Banten dalam olah TKP menyebutkan bahwa kendaraan yang dijadikan odong over dimensi. Supir odong-odong dalam insiden tabrakan antara Kereta Api dengan odong-odong, JL (27), kini ditetapkan jadi tersangka, ini kelalaiannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Supir odong-odong dalam insiden tabrakan antara Kereta Api dengan odong-odong, JL (27), kini ditetapkan jadi tersangka, per tanggal 27 Juli 2022.

Untuk diketahui, Polres Serang menetapkan sopir odong-odong itu menjadi tersangka karena dianggap telah lalai dalam mengoperasikan kereta wisata anak-anak itu. 

Pasalnya, selain tak punya Surat Izin Mengemudi (SIM) A, warga Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten ini juga kedapatan menambah panjang kendaraan, satu meter.

JL juga diduga lalai karena tidak memeriksa kondisi dengan menengok kanan-kiri sebelum melewati rel kereta api.

Selain itu, JL juga disalahkan karena memutar musik dengan keras sehingga tak mendengar peringatan darurat oleh warga.

Baca juga: Kemenhub Tutup Perlintasan Sebidang di Kragilan Pasca KA Lokal Tabrak Odong-Odong

Menurut keterangan Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga, empat orang saksi mata mengatakan bahwa JL memutar musik dengan volume kencang saat melintas di lokasi kejadian.

Sehingga JL tidak mendengar peringatan yang diberikan oleh warga.

Berita Rekomendasi

"Warga sekitar TKP juga penumpang telah memberi warning dengan suara keras kepada supir ‘Kang..Kang.. Ada kereta’. Namun tidak didengar karena adanya noise tadi," kata Shinto dikutip dari TribunBanten.com.

Hingga akhirnya kecelakaan maut antara odong-odong dengan Kereta Api, tak bisa terhindarkan.

Sebanyak sembilan orang penumpang dikabarkan tewas dalam insiden ini.

JL terancam penjara selama 6 tahun dan denda Rp 12 juta dan dikenalan pasal berlapis oleh pihak kepolisian.

Pasal 310 ayat 2, 3 dan 4 UU No 22 Tahun 2009 tentang kelalaian berkendara yang akibatkan laka lantas hingga orang meninggal dunia dan luka.

Baca juga: Odong-odong Tertabrak Kereta Api: Daftar Korban, Hasil Olah TKP hingga Tanggapan Pemkot Serang

JL saat ini di tahan selama 20 hari ke depan.

Hal ini dilakukan untuk kepentingan penyidikan dan melengkapi berkas peradilan.

Lebih lanjut, pihak kepolisan juga akan memeriksa pembuat atau bengkel gang memodifikasi mobil menjadi odong-odong.

Korban

Para korban dalam peristiwa maut yang terjadi pada Selasa, 26 Juli 2022, sekitar pukul 11.00 WIB tersebut menewaskan 9 orang.

Selain itu, puluhan penumpang juga mengalami luka berat dan ringan.

Saat kejadian, kata Shinto, JL membawa 33 orang penumpang.

Dari 24 korban luka, 13 orang di antaranya sudah diperbolehkan pulang ke rumah.

Sementara sisanya masih mendapatkan perawatan medis di RS Hermina Ciruas.

Baca juga: 9 Korban yang Tewas Kereta Api Tabrak Odong-Odong Tinggal RT 10 Kampung Cibetik Kota Serang

Kronologi Tabrakan 

Sebelumnya, Kapolsek Kragilan Kompol Yudhi Wahyu menceritakan kronologi singkat tentang kejadian yang menewaskan para penumpang ini.

Kejadian bermula saat odong-odong hendak melintasi rel kereta api.

Pengemudi odong-odong tersebut kurang memperhatikan kanan-kiri sebelum melewati pintu perlintasan rel kereta api.

Memang, bagian depan atau kepala odong-odong telah melewati rel.

Baca juga: Kronologi Kereta Api Tabrak Odong-odong di Serang, 9 Penumpang Meninggal

Namun sebagian badan kereta, yakni dibagian belakangnya, masih berada di rel.

Naas, bagian belakang odong-odong tersebut tertabrak kereta api.

"Betul, satu odong-odong melintas rel KA tanpa memperhatikan kanan kiri dan saat kepala atau depan odong-odong sudah melewati namun buntut belakang odong-odong belum maka terjadilah tabrakan," kata Yudhi dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/7/2022).

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunBanten.com/Desi Purnamasari)(Kompas.com/Reni Susanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas