Kuliah Geopolitik Soekarno di Unhas, Hasto Beberkan Peran Penting Mahasiswa Indonesia
Hasto mengatakan Sulawesi Selatan harus dibangun dengan berdasar pemahaman geopolitik khususnya menyangkut strategisnya Selat Makassar.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut Hasto, sesuai hasil penelitiannya dalam disertasi mengenai pemikiran geopolitik Soekarno di Universitas Pertahanan, pendidikan menjadi faktor terpenting kedua setelah varianel kepentingan nasional, jika Indonesia mau maju.
“Perguruan Tinggi harus menjadi salah satu motor penggerak kemajuan. Perguruan Tinggi menjadi pelopor tindakan yang bersifat progresif revolusioner dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sains dan teknologi melalui riset dan inovasi yang berpihak pada kemajuan bangsa,” beber Hasto.
Kepada para mahasiswa, Hasto mengajak agar memperkuat dirinya dan berimajinasi tentang masa depan dirinya dan Indonesia.
“Tiada hari tanpa belajar, tiada hari tanpa membaca buku, tiada hari tanpa diskusi, tiada hari tanpa melakukan riset dan inovasi,” tegas Hasto.
Sementara itu, Rektor Unhas Prof.Dr. Jamaluddin Jompa mengatakan bicara geopolitik sangat relevan. Apalagi semua tahu bahwa beberapa bulan terakhir, dunia menghadapi sesuatu yang mencemaskan terkait perang Rusia-Ukraina.
“Maka sebagai bangsa kita harus lebih kuat,” kata Jamaluddin dalam pidatonya saat pembukaan kuliah umum itu.
“Geopolitik harus jadi pemahaman bersama, sehingga ilmu-ilmu lain juga setidaknya harus belajar geopolitik. Sehingga bisa ikut menentukan arah bangsa kita,” tambahnya.
Menurutnya, belajar geopolitik bukan hanya belajar soal sejarah bangsa atau pertahanan negara semata. Namun juga soal kesejahteraan rakyat, hingga berbagai hal terkait lainnya.
“Kami di Universitas Hasanuddin ingin berperan membangun NKRI utuh. Tak mungkin negara kuat kalau sumber daya manusia Indonesia tak kuat. Maka kami berharap diberikan kesempatan seluasnya menggodok generasi muda untuk bisa memajukan Indonesia,” kata Jamaluddin.
Di acara itu, ratusan mahasiswa dan civitas akademika Unhas hadir.
Selain itu, hadir juga civitas akademika dari Universitas Negeri Makassar, Politeknik Negeri Makassar, dan Universitas Pertahanan RI.
Turut hadir sejumlah kepala daerah dan anggota DPR/DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP).
Tampak hadir juga Ketua DPD PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri dan Sekretarisnya Rudi Pieter Goni serta Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri.