Siapa Sosok Ajudan yang Cerita Brigadir J Pernah Todongkan Senjata ke Foto Irjen Ferdy Sambo?
Arman Hanis, menyebut Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J pernah menodongkan senjata ke arah foto Ferdy Sambo.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigadir J disebut pernah todongkan senjata ke foto atasannya, yakni Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Dari mana cerita itu berasal?
Kuasa hukum istri Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis, menyebut Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J pernah menodongkan senjata ke arah foto Ferdy Sambo.
Menurut Arman Hanis, cerita tersebut didapatkannya dari ajudan-ajudan Ferdy Sambo.
Siapakah sosok ajudan Ferdy Sambo yang mengungkapkan cerita tersebut?
Sosok tersebut hingga kini masih misteri.
Pasalnya, Arman Hanis sendiri enggan membeberkan identitas ajudan yang dimaksud.
"Informasi dari ajudan, bahwa Josua diduga pernah mengarahkan senjatanya ke foto Pak Kadiv Propam (Irjen Sambo). Itu ditegur juga oleh ajudan. Saya tidak tanya lagi sering apa tidak (dugaan menodongkan senjata ke foto Sambo). Tapi pernah,” jelas Arman.
Kendati demikian, Arman mengaku masih belum mengetahui motif Brigadir J menodongkan senjata kepada kliennya tersebut.
"Kalau motif kan saya enggak tahu, motifnya kan. Saya hanya mewawancara, enggak mungkin lagi kita tanyakan ke Brigadir J, kan sudah almarhum," katanya.
Arman juga mengungkapkan, mengenai Brigadir J yang disebut mendapatkan ancaman, itu hanya sebatas asumsi saja.
Sebab sampai saat ini pihak kepolisian masih mencari bukti-bukti mengenai kematian Brigadir J.
Baca juga: Kuasa Hukum Ferdy Sambo Sebut Brigadir J Pernah Ditegur Sesama Ajudan, karena Gunakan Parfum Putri
"Kenapa saya menanggapi, karena kan berita yang menyampaikan Yoshua diancam sebelumnya, ada ancaman itu kan masih spekulasi semua ya. Masih spekulasi, asumsi, tunggu lah," sebutnya.
Arman sendiri meminta agar publik bersabar menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Korps Bhayangkara untuk mengungkap misteri kematian Brigadir J
"Jangan ada spekulasi sebelum ada fakta-fakta yang diungkapkan oleh Polri."