Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Masyarakat Masih Buang Sampah ke Laut, Susi Pudjiastuti: Kita Tenggelamkan

Susi Pudjiastuti meminta masyarakat untuk berpartisipasi mengubah gaya hidup dalam penanganan sampah yang dihasilkan dari dalam rumah.

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jika Masyarakat Masih Buang Sampah ke Laut, Susi Pudjiastuti: Kita Tenggelamkan
TRIBUNNEWS.COM/ALIVIO
Susi Pudjiastuti saat menghadiri Talkshow Garnier bertajuk Stop Sampah ke Laut di JCC Senayan, Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti meminta masyarakat untuk berpartisipasi mengubah gaya hidup dalam penanganan sampah yang dihasilkan dari dalam rumah.

Khususnya penggunaan plastik. Ia pun memberi contoh saat dirinya dan keluarga bertamasya ke pantai.

Susi mengatakan bahwa dirinya dan keluarga lebih suka membawa botol minuman dari rumah dan tidak membeli botol plastik begitupun kresek.

Baca juga: Intip Momen Menlu Retno Marsudi Tik Tok Bareng Menhub Budhi Karya dan Susi Pudjiastuti

Bukan tanpa alasan, Susi ingin meminimalisir penggunaan bahan plastik, dan tidak menimbulkan sampah. Ia pun mengajak masyarakat untuk hal tersebut.

"Pertama kurangi dari kita, saya kalau sama rombongan bawa tumbler dari rumah," kata Susi Pudjiastuti saat hadir di Talkshow Garnier bertajuk Stop Samph ke Laut di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (29/7/2022).

Hal ini agar ia dan keluarga tidak menimbulkan sampah dari produk yang habis dipakai.

Berita Rekomendasi

Apalagi katanya, Indonesia adalah negara nomor dua yang paling berpolusi di dunia

"Dan kita juga Indonesia itu number 2 polusi di dunia, kita juara kedua mengotori laut, pertama China," ujar Susi.

"Terlebih sampah mikroplastik dimakan ikan, ikannya dimakan kita, kan bahaya banget," lanjutnya.

Baca juga: Berat Bagi Partai Politik Mengusung Susi Pudjiastuti Sebagai Capres, Ini Alasannya

Maka itu mengajak mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program daur ulang yang telah ada agar sampah tidak berakhir di laut.

Hal ini supaya meminimalisir sampah dari rumah. Sebab Susi menilai, sebagian besar sampah yang dibuang apalagi sembarangan, akan berakhir di laut.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat hadir secara virtual dalam agenda Inspiring Talk 'Pemberdayaan UMKM, Produktif Di Masa Pandemi', Kamis (26/11/2020).
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat hadir secara virtual dalam agenda Inspiring Talk 'Pemberdayaan UMKM, Produktif Di Masa Pandemi', Kamis (26/11/2020). (Capture Zoom Meeting)

Awalnya du selokan, kemudian ke sungai, dan berakhir di laut.

"Jangan apa-apa habis pakai lalu buang begitu saja. Jika memang sudah harus dibuang, pilah dulu sampahmu di rumah," ujar Susi.

"Fenomena sampah berakhir di laut ini juga harus kita akhiri, kita tenggelamkan," imbuhnya lagi.

Sementara itu Chief Corporate Affairs, Engagement and Sustainability, L’Oréal Indonesia, Melanie Masriel mengatakan sampah adalah masalah bersama yang memerlukan langkah kolektif dan sinergis dalam mengatasinya.

Garnier, kata ia, menjalankan komitmen Green Beauty yang telah diluncurkan pada 2020, salah satunya dengan memilah dan mendaur ulang sampah.

Masyarakat yang ingin mengikuti kampanye ini bisa memilah sampah anorganik di rumah, unduh aplikasi eRecycle dan nantinya sampah anorganik sudah dipilah akan dijemput di rumah.

"Akses sudah tersedia, sekarang bagaimana kita sama-sama menjadikan gaya hidup baru ini kebiasaan baru karena satu langkah hijau saja bisa berdampak bagi bumi," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas