Ikatan Dokter Anak Indonesia: Bayi dan Anak-anak Masuk Kelompok Rentan Terpapar Monkeypox
Kelompok anak-anak terutama bayi, termasuk dalam kelompok rentan terinfeksi Monkeypox atau cacar monyet.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Yanuarso, mengungkapkan, kelompok anak-anak terutama bayi, termasuk dalam kelompok rentan terinfeksi Monkeypox atau cacar monyet.
Meski demikian, laporan penularannya masih sangat jarang terjadi.
Baca juga: Cacar Monyet Sebabkan Kematian di India, Bagaimana Pencegahan Monkeypox di Indonesia?
"Anak terutama bayi bisa terkena lebih rentan oleh monkeypox ini. Namun demikian, laporan penularan dari orang ke orang cukup jarang. Ada satu laporan, penularan di rumah tangga itu sekitar 9 persen," ujar dokter Piprim dalam webinar PB IDI, Selasa (2/8/2022).
Secara data global Pimprim mengatakan, belum ada laporan secara pasti yang menyebutkan cara penularan Monkeypox ke anak-anak dan bayi.
Namun ada kemungkinan Monkeypox ditularkan melalui plasenta ibu hamil kepada janinnya serta adanya kontak erat.
"Jadi ini memang masih belum banyak informasi tentang monkeypox," imbuhnya.
Untuk itu yang terpenting adalah pencegahan dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kebiasaan mencuci tangan, memakai masker dengan baik, juga menghindari kerumunan, bisa dilakukan sebagai pencegahan monkeypox maupun penyakit lain.
Baca juga: Spanyol dan Brasil Laporkan Kematian Terkait Cacar Monyet, Pertama di Luar Afrika
Piprim melanjutkan, Monkeypox juga tidak termasuk dalam penyakit yang mudah menular seperti campak atau Covid-19. Monkeypox dapat tertular bila ada kontak erat secara langsung.
Oleh karenanya, literasi kepada masyarakat terkait pencegahan Monkeypox sangatlah penting. Karena, Monkeypox dapat menginfeksi semua orang bukan hanya kelompok tertentu.
Dalam hal ini, peran orangtua serta guru penting dalam melindungi anak, dengan menciptakan lingkungan yang aman dan selalu mengedepabkan perilaku PHBS.
Baca juga: Spanyol dan Brasil Laporkan Kematian Terkait Cacar Monyet, Pertama di Luar Afrika
"Biarkan anak-anak itu bisa keluar rumah, bisa bersosialisasi, namun protokol kesehatan tetap dilakukan. Karena penularannya (monkeypox) harus ada kontak yang sangat erat, jadi sebetulnya PHBS sudah cukup. Asalkan anak-anak jika diajarkan dengan baik oleh orang tua juga dicontohkan oleh guru," tuturnya.
Menyoal vaksin, Piprim menekankan, belum ada vaksin yang spesifik untuk mencegahnya.
"Sehingga kita harus hati-hati, kita lindungi anggota keluarga khususnya yang rentan itu golongan bayi, anak-anak dengan imunokompromis juga mungkin lansia," tegasnya.
Baca juga: Spanyol dan Brasil Laporkan Kematian Terkait Cacar Monyet, Pertama di Luar Afrika
Sampai saat ini, belum terdapat kasus konfirmasi infeksi Monkeypox di Indonesia. Namun, pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat harus tetap waspada.