Polemik Harga Tiket Pulau Komodo Labuan Bajo: Awal Masalah, Demo Warga, hingga Reaksi Gubernur NTT
Polemik tarif masuk Pulau Komodo ini mengemuka setelah pemerintah mengumumkan rencana kenaikan tarif masuk hingga Rp3,75 juta per wisatawan.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisruh protes terhadap kebijakan naiknya harga tiket ke Pulau Komodo dan Pulau Padar di Labuan Bajo, NTT, terus berlanjut.
Kenaikan harga tiket ke Komodo dan Padar, berakibat pada mogoknya jasa layanan pariwisata oleh asosiasi-asosiasi dan individu di sektor pariwisata mulai tanggal 1 sampai 31 Agustus 2022 sebagai bentuk penolakan kebijakan itu.
Hari Senin kemarin (1/8/2022), masyarakat dan pelaku pariwisata yang tergabung dalam Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata (Formapp) Manggarai Barat menggelar aksi damai di Labuan Bajo.
Mereka menggelar aksi dengan memungut sampah di tiga titik yakni Bandara Komodo, Puncak Waringin, dan Pelabuhan Marina Labuan Bajo.
Aksi tersebut bertepatan di hari pertama pemberlakuan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo menjadi Rp 3,75 juta per tahun.
Mengutip Kompas.com, salah satu perwakilan tim pengacara Asosiasi Pelaku Pariwisata, Francis Dohos Dor mengatakan, sejumlah peserta aksi ditangkap dan ditahan di Polres Manggarai Barat, Senin sore.
Massa pun mendatangi Kantor Polres Manggarai Barat pada Senin malam.
Mereka memadati jalan raya di depan kantor itu.
Baca juga: Buntut Aksi Demo, Ratusan Polisi Dikirim Jaga Keamanan Kawasan Wisata Premium Labuan Bajo
Meski begitu, mereka tak diizinkan masuk menemui rekannya yang ditahan. Sejumlah aparat bersiaga di halaman Polres Manggarai Barat.
Francis mengatakan, terdapat 34 pengacara yang siap membela warga yang ditangkap polisi.
Francis menyebut, awalnya tim pengacara tak diizinkan menemui peserta aksi yang ditangkap.
Alasannya, mereka hanya diamankan. Namun, Francis dan rekannya berhasil menemui mereka.
Menurut Francis, terdapat 42 anggota asosiasi yang ditangkap dan sedang diinterogasi. Beberapa peserta aksi juga menderita luka.
Baca juga: Polisi Tetapkan Labuan Bajo Siaga II, Begini Penjelasan Kapolres Manggarai Barat
“Enam orang di antara mereka yang ditahan itu mengalami luka yang kelihatan pada tubuh dan wajah. Empat orang mengalami sakit di kepala dan punggung yang penuturan mereka itu dipukul dan ditendang dari belakang," ujar Francis saat ditemui di depan Kantor Polres Manggarai Barat, Senin malam.