Volume Perdagangan Indonesia-Kazakhstan 3 Tahun ke Depan Ditargetkan Capai 1 Milliar USD
Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman mengaku terus menjalankan arahan Presiden Jokowi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman mengaku terus menjalankan arahan Presiden Jokowi terkait kerja-kerja sebagai duta besar.
Presiden Jokowi sebelumnya memberikan arahan bahwa agar 70 sampai 80 persen tugas duta besar di seluruh dunia adalah menjalankan diplomasi ekonomi.
Fadjroel mengatakan, kondisi volume perdagangan Indonesia dengan Kazakhstan dan Tajikistan, telah mencapai 300 juta dolar.
Meski, ia menyadari bahwa hal itu lebih rendah sebelum pandemi yang mencapai 350 juta dolar.
"Nah dengan segala upaya yang diajarkan oleh Presiden Joko Widodo kepada ulun (saya) waktu masih jadi juru bicara presiden sekarang kami sudah berupaya mengembalikan volume perdagangan menjadi lebih baik," kata Fadjroel saat menjadi pembicara B-Talk HUT Ke-51 Banjarmasin Post dengan tema Kalimantan Selatan Go Global secara virtual, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Duta Besar Fadjroel Rachman Serahkan Surat Kepercayaan pada Presiden Republik Tajikistan
Fadjroel pun optimistis, di tahun 2022 ini, volume perdagangan antara Indonesia dan Kazakhstan bisa melewati angka volume perdagangan di tahun 2019.
"Jadi insya Allah tahun ini, kami mencanangkan mencapai 400 Juta dolar akhir tahun ini," ucap Fadjroel.
Eks Jubir Presiden ini juga mengaku pernah ditanya oleh Jokowi soal target yang akan dicapai terkait volume perdagangan kedua negara.
Ia menyebut, dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, dirinya mentargetkan volume perdagangan bisa mencapai satu milliar dolar.
Baca juga: Dubes Fadjroel Koordinasi dengan Kemlu Siapkan Contingency Plan Hadapi Situasi Darurat di Kazakhstan
"Paling lama 3 tahun ke depan, kami bisa mencapai satu miliar US dollar, itu berarti hampir sama dengan sejumlah negara-negara di Eropa yang melakukan perdagangan dengan Indonesia," kata Fadjroel.
Dalam acara B-Talk turut menghadirkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor, Akademisi ULM Arief Budiman, Bupati Kabupaten Tabalong H Anang Syakhfiiani, dan Owner PT Anakkayu Bangun Nusantaran Irfani Adi Siswanto.
Acara tersebut dipandu Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Netwrok Domu Ambarita.