Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komnas HAM Dinilai Punya Peran Signifikan Dalam Pengungkapan Kasus Kematian Brigadir J

Susaningtyas Kertopati menilai peran Komnas HAM dalam kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sangat signifikan.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Komnas HAM Dinilai Punya Peran Signifikan Dalam Pengungkapan Kasus Kematian Brigadir J
Tribunnews.com/Gita Irawan, Tribunjambi.com/Aryo Tondang
Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI M Choirul Anam (kiri) dan Samuel Hutabarat menunjukkan foto anaknya, Brigadir J (kanan). Susaningtyas Kertopati menilai peran Komnas HAM dalam kasus kematian Brigadir J sangat signifikan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Intelijen, Susaningtyas Kertopati menilai peran Komnas HAM dalam kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sangat signifikan.

Menurutnya, peran Komnas HAM tersebut sangat signifikan untuk menghilangkan kesan Polri melakukan rekayasa atau memperlambat penyidikan.

"Peran Komnas HAM saat ini sangat signifikan untuk menghilangkan kesan Polri melakukan rekayasa, sengaja memperlambat penyidikan, dan adanya suatu fakta yang dilewatkan atau ditutup-tutupi," kata Susaningtyas melalui pesan singkat, Rabu (3/8/2022).

Wanita yang akrab disapa Nuning itu menuturkan, Tim Khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut menggandeng Komnas HAM untuk mengungkap kasus baku tembak di rumah Kadiv Propam nonaktif Polri, Irjen Ferdy Sambo.

"Tim Khusus bentukan Kapolri menggandeng Komnas HAM yang bertindak sebagai saksi untuk menghindarkan kesan ada yang ditutup tutupi dalam proses penyidikan," ujarnya.

Baca juga: Ini Permintaan Komnas HAM kepada Timsus Polri Terkait Pemeriksaan Pekan Depan

Nuning menuturkan, adanya permintaan ekhumasi (autopsi ulang) dari pihak keluarga melalui kuasa hukumnya menyebabkan waktu hasil autopsi menjadi bertambah sekitar 4 minggu sehingga waktu pembuktian menjadi semakin panjang.

Menurutnya, analisa digital forensik dan digital komunikasi memerlukan waktu.

Baca juga: Komnas HAM Tanggapi soal Brigadir J Ditembak dari Belakang Kepala

"Kapolri perlu langsung menyampaikan hasil CSI (Criminal Scientific Investigation) dan hasil lengkap penyidikan apabila sudah lengkap. Semua ini harus mengacu pada CSI, karena ini harus sampai ke persidangan dan diputus final," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Komnas HAM Temukan Rentetan Kronologi

Komisioner Komnas HAM Bidang Pemantauan dan Penyelidikan M Choirul Anam mengatakan Timnya telah mendapatkan beberapa rentetan kronologi yang sangat penting dalam kasus tewasnya Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo.

M Choirul Anam mengatakan saat ini Tim tengah mendalami rentetan yang sangat penting tersebut beserta bukti sandingannya dalam kasus tewasnya Brigadir J.

Brigadir J foto bersama Irjen Ferdy Sambo (kiri), Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022) (kanan).
Brigadir J foto bersama Irjen Ferdy Sambo (kiri), Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022) (kanan). (Tribunnews.com/Gita Irawan, istimewa)

Hal tersebut disampaikannya di kanal Youtube Humas Komnas HAM RI pada Rabu (20/7/2022) malam.

"Kami mendapatkan beberapa sekuen (rentetan) kronologi yang sangat sangat penting, itu juga sedang kami dalami dengan berbagai bukti, sandingan bukti dan lain sebagainya," kata M Choirul Anam.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Uji Balistik Bakal Buktikan Brigadir J Mati Karena Ditembak, Disiksa atau Tidak


M Choirul Anam mengatakan timnya juga telah mengkonsolidasi semua kronologi yang telah didapatkan.

Proses tersebut, kata Anam, penting bagi tim dalam permintaan keterangan dengan kepolisian pekan depan.

Anam mengatakan saat ini tim terus menerus melakukan diskusi secara mendalam di internal dengan berbagai informasi yang baru masuk.

Ia menjelaskan dalam proses tersebut setiap informasi yang didapatkan tim akan langsung dicek datanya, rentetan logika peristiwanya, juga rentetan konstruksi peristiwanya.

Proses tersebut, kata dia, dilakukan agar tim memiliki satu kronologi yang ajeg dengan berbagai pembuktian.

"Yang paling penting juga minggu ini, kami akan rampungkan soal kronologi. Karena dengan kronologilah kita bisa melihat dengan lebih jernih sebenarnya apa yang terjadi," kata Anam.

"Kepada para pihak yang sudah memberikan berbagai informasi kepada kami, kami ucapkan terima kasih. Dukung Komnas HAM untuk bekerja secara independen dan imparsial," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas