Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Virus PMK Mulai Terkendali dan Tidak Meluas ke Berbagai Daerah

Juru Bicara Pemerintah Wiku Adisasmito mengatakan data tersebut menggambarkan Indonesia berhasil mengendalikan penularan virus PMK.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Virus PMK Mulai Terkendali dan Tidak Meluas ke Berbagai Daerah
Tangkap layar akun YouTube Sekretariat Presiden
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Prof. Wiku Adisasmito. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus terkonfirmasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) teridentifikasi pada 22 dari 34 provinsi berdasarkan data per 1 Agustus 2022.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan PMK Prof. Wiku Adisasmito mengatakan data tersebut menggambarkan Indonesia berhasil mengendalikan penularan virus PMK.

"Hal ini menyiratkan bahwa dalam 3 minggu terakhir Indonesia berhasil mengendalikan penularan virus PMK dengan mencegah penyebaran ke provinsi lain yang dibuktikan dengan pergerakan relatif stabil pada grafik area zona merah," kata Wiku dalam Internasional Media Briefing yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Selasa kemarin, (2/8/2022).

Baca juga: Kemenko PMK Terjunkan Tim Telusuri Temuan Timbunan Beras Bansos di Depok

Meski demikian, wiku mengatakan penyebaran PMK perlu diwaspadai. Karena masih terjadi penambahan kasus di 279 kabupaten/kecamatan.

Sehingga surveilans dan penerapan tindakan pengamanan biosekuriti secara berkelanjutan harus terus dilakukan bersama-sama.

Selanjutnya, dari perkembangan per provinsi, saat ini, ada 4 provinsi yang tidak melaporkan kasus baru PMK yakni Bali, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Kalimantan Selatan.

Berita Rekomendasi

Rincian dari keempatnya, seperti di Bali, ada 556 kasus terkonfirmasi PMK.

Baca juga: Jelang Idul Adha, MUI Minta Pemerintah Buat Jaminan Hewan Bebas Penyakit Mulut dan Kuku

Dari jumlah tersebut, 553 ekor sapi yang diperiksa dan dipotong, lalu 3 kasus lainnya dilaporkan mati.

Di Kepulauan Riau ada 415 kasus sapi potong dan sapi perah terinfeksi terdiri dengan 389 sembuh secara klinis, 25 di antaranya diuji dan dipotong, dan 1 kasus dilaporkan mati.

Sedangkan DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan masing-masing menangani 1.048 dan 531 kasus.

Yang sembuh secara klinis sebanyak 991 kasus untuk DKI Jakarta, dan 505 kasus di Kalimantan Selatan. Sisanya, susah diperiksa dan disembelih, atau mati.

Dalam penanganan PMK, Pemerintah terus menekan penularan terutama di provinsi dengan penyumbang kasus konfirmasi PMK terbesar, yaitu Jawa Timur yang mencapai 172.306 kasus, Nusa Tenggara Barat 90.015 kasus, Jawa Barat 48.907 kasus, Aceh 42.584 kasus, dan Jawa Tengah 36.595 kasus.

Disamping itu, sebagai upaya menekan penularan, Pemerintah aktif memvaksinasi ternak yang sehat. Pogram vaksinasi hewan ternak rentan PMK dipercepat di lebih dari 300.000 dosis dalam kurun waktu antara 26 Juni dan 10 Juli 2022. Sejauh ini, ada sekitar 840.687 ternak yang telah divaksinasi di daerah terinfeksi.

"Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan vaksinasi memiliki kemampuan untuk mengendalikan jumlah kasus PMK," pungkas Wiku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas