Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Mahfud MD Geleng-geleng Kepala Lihat Hasil Visum Brigadir J

Mahfud MD geleng-geleng kepala ketika melihat bukti hasil visum et repertum Brigadir Nofiriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Saat Mahfud MD Geleng-geleng Kepala Lihat Hasil Visum Brigadir J
Tangkap Layar Youtube Kemenko Polhukam RI
Foto dok. Menko Polhukam Mahfud MD/ Kemarin Mahfud MD menerima kunjungan keluarga Brigadir J. Pada kesempatan itu dia diperlihatkan hasil visum almarhum Brigadir J. 

Tidak hanya ke Presiden Jokowi, ucapan terima kasih juga disampaikan untuk Menkopolhukam Mahfud MD. Samuel menilai Mahfud telah merespons kasus itu dengan  baik.

"Kepada Mahfud MD yang begitu merespons persoalan ini kami berterima kasih  sekali. Pak Mahfud MD mengutarakan kalau ada tikus dalam satu lumbung, jangan lumbungnya dibakar. Kalau kami maknai arti ini sudah sangat mendalam bagi kita  semua," tambahnya.

Di sisi lain Mahfud MD mengaku telah memegang catatan dari berbagai pihak seperti intelijen, Kompolnas, purnawirawan polisi hingga Komnas HAM terkait dengan kasus  penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

"Sehingga saya punya catatan lengkap, dari keluarga ada, dari intelijen ada, dari purnawirawan polisi ada, dari Kompolnas ada, dari Komnas HAM ada, dari LPSK ada,  dari sumber-sumber perorangan di Densus di BNPT," ucap Mahfud.

Mahfud menegaskan tidak ikut campur dalam proses penyelidikan yang sedang berlangsung oleh kepolisian.

Ia mengatakan posisinya kini sebagai pembantu dari  Presiden Joko Widodo (Jokowi), hanya mengawal dari sisi pelaksanaan kebijakan  negara semata.

"Arahan Presiden itu cukup sudah, sudah benar, untuk dibuka. Untuk penyidikan, Menko Polhukam tak masuk ke pro yustisia. Tapi mengawal  pelaksanaannya dari sudut pelaksanaan kebijakan negara," kata dia. 

Mahfud menilai kasus Brigadir J memang bukanlah kasus biasa. Menurutnya, kasus ini  tidak sama dengan kasus kriminal biasa.

Berita Rekomendasi

"Tentu saya punya pandangan nantinya, tetapi  pandangan saya tidak akan mempengaruhi proses hukum yang sekarang sedang  berjalan. Saya katakan, maaf, ini tidak sama dengan kriminal biasa," kata Mahfud.

Mahfud menjelaskan kasus penembakan Brigadir J ini memiliki dua aspek psikologis. Karena itu, penanganan kasus ini tidak semudah kasus kriminal biasa.

"Sehingga  memang harus bersabar karena ada psycho-hierarchical, ada juga psycho-politics-nya.  Kalau seperti itu, secara teknis penyelidikan, itu sebenarnya gampang. Apa namanya... bahkan para purnawirawan, 'Kalau kayak gitu gampang, Pak, tempatnya jelas ini'. Kita  sudah tahulah, tapi saya katakan, oke, jangan berpendapat dulu, biar Polri memproses,"  tutur Mahfud.

"Bahwa itu memang gampang tingkat polsek saja bisa, tapi ini ada tadi psiko-hierarkis dan psiko-politis dan macam-macam," imbuh dia.

Mahfud MD minta bersabar

Mahfud pun meminta semua pihak bersabar menunggu proses penyelidikan kasus ini.

Menurutnya, saat ini penyelidikan kasus tersebut sudah mengalami kemajuan. "Sehingga kita semua harus sabar, tetapi saya katakan kemajuan-kemajuan ini sudah  bagus," kata Mahfud.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas