Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Puasa Tasua dan Asyura? Berikut Keutamaan dan Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura

Umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa Tasua dan Asyura. Apa itu puasa Tasua dan Asyura? berikut ini pengertiannya.

Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
zoom-in Apa Itu Puasa Tasua dan Asyura? Berikut Keutamaan dan Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura
Instagram @BimbinganIslam
Ilustrasi puasa Tasua dan Asyura. Umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa Tasua dan Asyura. Apa itu puasa Tasua dan Asyura? berikut ini pengertiannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak pengertian puasa Tasua dan Asyura dalam artikel berikut ini.

Umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram setiap tahunnya.

Dilansir laman mui.or.id, puasa Asyura adalah ibadah yang dijalankan pada 10 Muharram.

Puasa Asyura berasal dari kata asyrah dalam bahasa Arab, yang artinya sepuluh.

Sebelum menjalankan ibadah puasa tersebut, dianjurkan memulai dengan puasa Tasua pada 9 Muharram.

Dikutip dari sulsel.kemenag.go.id, hari Asyura merupakan salah satu hari yang dimuliakan dalam Islam.

Bahkan, terdapat 1 hadist Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 atau puasa Tasua.

Berita Rekomendasi

Puasa Asyura dapat mengampuni dosa setahun yang lalu.

Nilai Penting yang Diajarkan Rasulullah SAW

Ada beberapa nilai penting yang diajarkan Rasulullah SAW hingga menganjurkan untuk berpuasa Tasua dan Asyura.

Baca juga: BACAAN Niat Puasa Tasua dan Asyura pada 9 dan 10 Muharram, Lengkap dengan Kapan Mengerjakannya

Dikutip Tribunnews.com dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ust Muhammad Syukron Maksum, puasa Tasua dan Asyura dianjurkan untuk dilaksanakan karena memiliki keutamaan seperti berikut:

1. Menebus Dosa Setahun Silam

Berpuasa Asyura dapat menebus dosa yang telah dilakukan setahun sebelumnya.

Seperti diungkapkan Abi Qatadah, bahwasanya Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura, Beliau menjawab: “Menebus dosa tahun yang lalu.” (HR.Muslim).

2. Mengikuti Anjuran Rasul

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: "Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa." (HR Muslim).

Abu Hurairah ra. juga berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda: "Hari ini adalah hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!".

Aisyah ra., istri tercinta Rasulullah SAW menceritakan bahwa hari Asyura adalah hari dimana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah biasa berpuasa.

Rasulullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut.

Dan ketika datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa.

Akan tetapi tatkala difardukan puasa Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang ingin berpuasa, ia berpuasa, dan siapa yang tidak ingin berpuasa, ia berbuka.” (HR. Bukhari Muslim).

Melihat cerita Aisyah tersebut, tampak Rasulullah setengah mewajibkan puasa Asyura.

Meski kemudian ketika puasa pada bulan Ramadhan diwajibkan.

Beliau menegaskan bahwa boleh puasa boleh pula tidak.

Baca juga: Jadwal Puasa Tasua, Asyura dan Ayyamul Bidh, Tiga Puasa Sunnah di Bulan Muharram

3. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan

Selain ungkapan Aisyah, ada lagi sebuah hadis yang diungkapkan Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan.

Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya: “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu?”

Nabi bersabda: “Yaitu shalat di tengah malam.”

Mereka bertanya lagi: “Puasa manakan yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”

Sabda Nabi: “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).

Melihat posisi yang berada tepat di bawah puasa Ramadhan, maka menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.

Sebab, puasa Ramadhan adalah wajib, sedangkan puasa Muharram sunah.

4. Mewujudkan Impian Sang Junjungan

Rasulullah adalah junjungan umat Islam, orang yang dihormati dan cintai.

Ada sebuah obsesi Beliau yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapainya maksud.

Adapun obsesi itu adalah puasa Tasua, yakni puasa pada tanggal 9 Muharram.

Hal itu seperti diceritakan Ibnu Abbas ra.: Rasulullah bersabda: "Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasua." (HR Muslim).

Bacaan Niat Puasa

Niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma tasua sunnatal lillahita’ala

Artinya:

"Saya niat puasa hari Tasua, sunah karena Allah ta’ala".

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa

Artinya:

"Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala".

Amalan Bulan Muharram

Dilansir laman brebes.kemenag.go.id, puasa Asyura merupakan kewajiban puasa pertama dalam Islam, sebelum diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan.

Amalan yang sangat dianjurkan pada bulan Muharram adalah memperbanyak amalan saleh.

Kedatangan bulan Muharram juga menandai kebahagiaan bagi kaum dhuafa.

Pada bulan Muharram, umat Islam disunahkan untuk memperbanyak sedekah dan menyantuni anak yatim.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Tahun Baru Islam

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas