Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nama-nama Jenderal yang Dampingi Kapolri saat Umumkan Status Tersangka Irjen Ferdy Sambo

Sejumlah jenderal mendampingi Kapolri saat umumkan status tersangka Irjen Ferdy Sambo.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Nama-nama Jenderal yang Dampingi Kapolri saat Umumkan Status Tersangka Irjen Ferdy Sambo
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo beserta jajaran memberikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Dalam keterangannya, Kapolri mengumumkan status tersangka kepada Irjen Pol Ferdy Sambo dalam kasus dugaan pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yoshua atau Brigadir J. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut nama-nama pejabat Polri berpangkat jenderal bintang 3, bintang 2 dan bintang 1 hadir mendampingi Kapolri saat pengumuman status tersangka Irjen Ferdy Sambo.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengumumkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (9/8/2022) petang.

Saat mengumumkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit tidak sendiri.

Ia dampingi sejumlah jenderal pejabat teras Polri. Siapa saja?

A. Jenderal Bintang 3

- Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono

- Kabareskrim Komjen Agus Andrianto

Berita Rekomendasi

- Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto

- Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri

- Dankor Brimob Komjen Anang Revandoko.

B. Jenderal bintang 2:

-Kadiv Propam Irjen Syahardiantono

-Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo

- As SDM Irjen Wahyu Widada

-Kappusdokkes Irjen Asep Hendradiana.

C. Jenderal bintang 1:

- Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian.

Periksa 31 Polisi, Kapolri Temukan Bukti Upaya Hilangkan Barang Bukti

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemukan bukti dugaan adanya upaya menghilangkan barang bukti dan rekayasa dalam penanganan kasus dugaan pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Diketahui Brigadir J tewas dengan sejumlah luka tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022).

Tim Khusus pun menemukan sejumlah fakta baru dalam kasus tersebut.

"Dalam rangka buat terang peristiwa yang terjadi Timsus lakukan pendalaman dan ditemukan adanya upaya-upaya untuk hilangkan barang bukti, merekayasa, menghalangi proses penyelidikan sehingga proses penanganan lambat," kata Sigit di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022).

Sigit menuturkan bahwa hal tersebut didukung saat Timsus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Saat itu, ditemukan kejanggalan mengenai barang bukti rekaman CCTV yang hilang.

"Saat pendalaman dan olah TKP ditemukan ada hal-hal yang menghambat proses penyidikan dan kejanggalan-kejanggalan yang juga kita dapatkan seperti hilangnya CCTV dan hal hal lain sehingga muncul dugaan ada hal-hal yang ditutupi dan direkayasa," ungkap Sigit.

Sigit menuturkan bahwa pihaknya juga memeriksa 31 personel Polri mengenai penanganan kasus penembakan Brigadir J.

Baca juga: Kapolri: Irjen Ferdy Sambo Tembak Dinding Pakai Senjata Brigadir J Seolah Terjadi Tembak Menembak 

Beberapa di antaranya telah dilakukan penahanan di tempat khusus.

"Saat ini semuanya dilakukan pemeriksaan. Kemarin ada 25 personel kami periksa dan saat ini bertambah jadi 31 personel, " katanya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun mengatakan berdasarkan hasil temuan tim khusus, tidak ditemukan peristiwa tembak menembak dalam kasus kematian Brigadir J.

Kesimpulan tersebut diambil setelah Tim Khusus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian di antaranya Bripka RR, Bharada RE, KM, termasuk Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi.

"Tidak ditemukan fakta peristiwa tembak menembak seperti yang dilaporkan. Tim khusus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap saudara Brigadir J yang menyebabakan saudar J meninggal dunia," kata Jenderal Listyo.

Menurut Kapolri, Irjen Ferdy Sambo pada saat kejadian memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Selain itu, untuk merekayasa kasus, Irjen Ferdy Sambo menembak ke arah dinding rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan menggunakan senjata Brigadir J.

"Untuk membuat seolah telah terjadi tembak menembak, FS melakukan penembakan dengan senjata Brigadir J ke dinding untuk membuat kesan sudah terjadi tembak menembak," katanya.

Untuk motif dalam kasus pembunuhan berencana ini, kepolisian masih terus menggali keterangan saksi.

Reaksi ayah Brigadir J

Mengetahui, Ferdy Sambo menjadi otak pembunuhan putranya, Samuel Hutabarat angka bicara.   

"Dari awal memang kami keluarga, semenjak buka peti. Melihat jenazah, saya sudah lihat luka-luka di wajah anak saya. 

Bahkan gerahamnya bergeser, sempat saya utarakan bahwa itu tidak hanya ditembak tetapi dianiaya," tegasnya. 

Ditanyakan wartawan, apabila Irjen Ferdy Sambo meminta maaf, sang ayah mengatakan selalu terbuka pintu maaf. 

Namun hukum harus tetap berjalan, sesuai dengan regulasi yang ada di Negara Indonesia. 

Sesuai dengan apa yang diperbuat tersangka. 

Ayah Brigadir J juga berharap, agar Polri selalu sehat dan mengungkap setuntas-tuntasnya kasus kematian Brigadir J

Sang ayah juga masih menunggu motif dibalik penembakan anaknya Brigadir J, hingga sang anak meregang nyawa. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas