Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benny Mamoto Marah pada Pembuat Skenario Tewasnya Brigadir J: Saya Korban, Tak Niat Bohongi Publik

Benny Mamoto mengatakan marah pada Ferdy Sambo yang membuat skenario tembak-menembak Brigadir J yang ternyata adalah pembunuhan berencana

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Benny Mamoto Marah pada Pembuat Skenario Tewasnya Brigadir J: Saya Korban, Tak Niat Bohongi Publik
Kolase Tribunnews.com
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto dan Irjen Ferdy Sambo 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto membuat klarifikasi terkait adanya kegaduhan yang dibuatnya karena sempat menepis ada kejanggalan dalam kasus pembunuhan Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.

Dalam pernyataannya, Benny menyebut bahwa dirinya juga menjadi korban dari skenario Irjen Ferdy Sambo.

Awalnya, Benny berupaya mencari informasi secara langsung kepada sumber yang bersangkutan, yakni dalam hal ini Ferdy Sambo.

Namun, ternyata, Ferdy Sambo menggiring opini bahwa sang istri, Putri Candrawathi mendapatkan tindakan pelecehan dari Brigadir J.

Hingga akhirnya terjadilah tembak-menembak antara dua ajudan Ferdy Sambo, yakni Bharada Eliezer alias Bharada E dengan Brigadir J.

Benny yang mempercayai skenario Ferdy Sambo itu lantas menyampaikan kepada publik, bahwa tak ada kejanggalan dari kematian Brigadir J.

Baca juga: Pengacara Tegaskan Bharada E Tidak Terlibat Skenario Pembunuhan Brigadir J yang Diotaki Ferdy Sambo

Skenario Ferdy Sambo akhirnya terungkap, hingga ia ditetapkan sebagai tersangka utama pembunuhan Brigadir J.

Berita Rekomendasi

Benny pun mendapat banyak kritikan karena sebelumnya telah menepis kejanggalan peristiwa itu, ia bahkan diminta mundur dari Kompolnas.

Atas banyaknya kritikan yang ditujukan kepada Benny, Benny meminta maaf kepada publik.

"(Saya) malu karena dibully, sementara bully-annya itu hanya sepotong, kemudian ditambah narasi dan diviralkan."

"Sebagai manusia tentunya kita malu dan saya marah sekali pada yang pembuat skenario ini karena jadi (saya) korban."

"Karena saya korban, lain kalau saya yang meng-create skenario kemudian memang punya tujuan tertentu, itu lain lagi."

"Saya ini kan korban, beda dong, kemudian saya dipaksa untuk mundur untuk mengikuti kemauan orang."

"Sementara yang saya lakukan, sekali lagi, saya mencoba mencari sumber yang resmi (dari Ferdy Sambo waktu dulu)."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas