Pengamat Politik Unair: Visi dan Misi KIB Bisa Perkuat Demokrasi Negara Ini
Pengamat politik dari Universitas Airlangga ini menilai, bahwa KIB kini jauh lebih maju dibandingkan partai lain atau koalisi lain yang akan terbentuk
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Pemaparan visi dan misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada Minggu (14/8/2002) di Surabaya, mendapat tanggapan positif dari Airlangga Pribadi Kusman.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga ini menilai, bahwa KIB kini jauh lebih maju dibandingkan partai lain atau koalisi lain yang akan terbentuk.
KIB kini sudah memaparkan ide dan gagasannya. Bahkan sudah mulai bertarung untuk menguji ide dan gagasan mereka lewat visi dan misi yang sudah dipaparkan.
“Ide dan gagasan inilah yang seharusnya menjadi yang utama untuk diperjuangkan. Yang paling penting bahwa lewat ide dan gagasan ini kita tidak hanya memilih pemimpin yang memiliki konstituen besar, tetapi memilih pemimpin yang layak untuk memimpin Indonesia ke depan,” kata Airlangga Pribadi kepada media.
Lewat pernyataan tentang visi dan misi KIB ini, Airlangga Pribadi berharap agar bisa memperkuat demokrasi di negara ini. Ia berharap KIB ini bisa mempertemukan calon-calon presiden untuk diuji tentang kemampuan mereka serta visi dan misi mereka.
“Saya berharap KIB ini benar-benar mendorong pemimpin yang layak untuk memimpin negara ini. Saya juga berharap, ide, gagasan dan rasionalitas yang menjadi visi dan misi KIB menjadi matahari kesadaran dari politik Indonesia,” tambah Airlangga Pribadi.
Ibaratnya, diungkapkan oleh Airlangga Pribadi, ide dan gagasan KIB bisa menjadi pohon beringin yang meneduhkan dan mengakar kuat di bumi Indonesia. “Selanjutnya juga menjadi kiblat arah masa depan Indonesia,” ucapnya.
Bagi Airlangga Pribadi, dalam memilih figur calon presiden, masyarakat tidak boleh terjebak pada populisme.
“Sisi positifnya, memang figur yang populis bisa menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat. Namun sisi negatifnya, calon populis ini biasanya membawa politik identitas,” ujarnya.
Airlangga Pribadi juga sangat menghargai pernyataan para ketua parpol KIB yang menghilangkan politik identitas. Pasalnya politik identitas hanya akan memecah belah bangsa ini.
“Untuk itu penguatan ekonomi penting di sini, karena mereka yang memilih politik identitas ini sejatinya bukan kelompok miskin. Namun mereka adalah kelas menengah, yang kepentingan dan kebutuhannya terancam,” tambah Airlangga Pribadi.
Munculnya KIB dengan menawarkan gagasan untuk melanjutkan program pembangunan yang diusung oleh Presiden Joko Widodo saat ini, dinilai Airlangga Pribadi sebagai program yang tepat.
Mulai dari penguatan infrastruktur, inklusi digital hingga ketahanan pangan, diharapkan dapat meningkatkan kelas menengah yang ada saat ini.
Baginya jika kelas menengah kuat, maka akan mengeliminasi politik identitas yang sempat muncul pada pilpres sebelumnya.
“Saya yakin, dengan menghilangkan politik identitas, maka capres dari KIB nanti akan memiliki gagasan dan ide yang siap untuk bertarung di Pilpres mendatang,” pungkas Airlangga Pribadi.(*)