Politisi PDIP Beri 5 Catatan Penting Tanggapi Isi Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi di Parlemen
Politisi PDI Perjuangan ini memberikan beberapa catatan sekaligus menggarisbawahi isi pidato kenegaraan Presiden ke-7 RI itu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan menyambut HUT ke-77 Kemerdekaan RI pada saat Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/6/2022).
Pidato Jokowi mendapatkan masukan dari nggota DPR RI I Wayan Sudirta.
Politisi PDI Perjuangan ini memberikan beberapa catatan sekaligus menggarisbawahi isi pidato kenegaraan Presiden ke-7 RI itu.
Baca juga: Politisi PKS Apresiasi Pidato Jokowi Saat Sidang Tahunan Tapi Ingatkan Tak Sekadar Bicara di Mimbar
Wayan Sudirta menyoroti lima aspek penting dari pidato Presiden.
Pertama, krisis global telah membawa dampak yang luar biasa bagi dunia, kemiskinan ektrem dan kelangkaan pangan.
Namun, menurut Wayan, Presiden Jokowi optimistis Indonesia mampu melewati masa krisis ini karena fundamental perekonomian yang baik.
“Hal ini perlu kita apresiasi dan kita dukung agar tahun 2023 Indonesia tetap dapat aman dari pengaruh krisis global,” ujar Wayan Sudirta.
Kedua, menurut Wayan Sudirta, berkaitan dengan perlindungan hukum, pelanggaran HAM, korupsi tetap menjadi perhatian, pembenahan yang terus dilakukan.
“Penekanan ini perlu tetap dikawal serta lembaga penegak hukum tetap perlu dievaluasi,” tegas Wayan.
Menurut Wayan, penekanan ini terpisah dari reforma agrarian. Pasalnya, permasalahan mafia tanah merupakan permasalahan yang memang perlu menjadi perhatian khusus.
Ketiga, ketahanan perekonomian Indonesia tidak lepas dari peran UMKM. Merujuk secara historis, hal ini sebenarnya merupakan salah satu faktor yang dapat membuat Indonesia bertahan pada saat krisis moneter tahun 1998.
“Oleh karena itu, pemberdayaan UMKM tetap perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah,” ujar Wayan Sudirta.
Keempat, terkait ibu kota negara (IKN ). Menurut Wayan, perlu menjaga keberlanjutannya.
“Penekanan tekad Presiden untuk mempunyai peninggalan atas ibu kota negara baru perlu didukung, akan tetapi permasalahan di IKN perlu disikapi, seperti banjir dan isu lingkungan hidup lainnya,” ujar Wayan.