Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekretariat Presiden Kembalikan Teks Proklamasi Tulisan Tangan Bung Karno ke ANRI

Sekretariat Presiden mengembalikan naskah asli teks proklamasi tulisan tangan sang proklamator Ir. Soekarno kepada Arsip Nasional Republik Indonesia.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Sekretariat Presiden Kembalikan Teks Proklamasi Tulisan Tangan Bung Karno ke ANRI
Sekretariat Presiden
Proses pengembalian teks Proklamasi tulisan tangan Bung Karno ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada Kamis, (18/8/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretariat Presiden mengembalikan naskah asli teks proklamasi tulisan tangan sang proklamator Ir. Soekarno kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada Kamis, (18/8/2022).

Sebelumnya, dokumen bersejarah tersebut turut dihadirkan di mimbar kehormatan pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, pada Rabu, 17 Agustus 2022.

Naskah asli teks proklamasi diserahkan langsung oleh Kepala Biro Administrasi Sekretariat Presiden Sony Kartiko kepada ANRI dalam acara serah terima yang berlangsung di Gedung O, ANRI, Jakarta.

Dalam sambutannya saat acara serah terima naskah tersebut, Kepala ANRI Imam Gunarto, bersyukur bahwa naskah teks proklamasi tulisan tangan Bung Karno asli tersebut kembali ke ANRI untuk kemudian disimpan, dilestarikan, dan diwariskan kepada generasi yang akan datang.

"Teks proklamasi tulisan tangan asli dari Bung Karno adalah satu dasar, satu bukti utama tentang berdirinya negara kita dan prosesi teks proklamasi mengikuti acara upacara kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus sebagai bagian untuk memberikan marwah spirit yang kuat kepada bangsa kita agar kita semua tidak melupakan spirit para pendiri bangsa bahwa negara ini dibangun untuk kepentingan kemerdekaan, untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat bersama," ucap Kepala ANRI Imam Gunarto.

Baca juga: Fakta Unik dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sempat Ditemukan di Tempat Sampah

Kepala ANRI pun mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat Presiden dan Kementerian Sekretariat Negara yang telah memberikan kesempatan bagi ANRI untuk berkontribusi pada acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-77 kemerdekaan RI. Ia juga berterima kasih atas kerja sama yang baik antara ANRI dengan Sekretariat Presiden dalam semua rangkaian kegiatan ini.

Berita Rekomendasi

"Saya kira sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang sangat baik antara Sekretariat Presiden dengan Arsip Nasional Republik Indonesia," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Arsip Rieke Diah Pitaloka berterima kasih kepada almarhum Sayuti Melik, B.M. Diah, dan para pahlawan pendiri bangsa yang telah menyelamatkan arsip proklamasi tulisan tangan Bung Karno. Menurutnya, tulisan tangan Bung Karno tersebut merupakan bukti otentik kemerdekaan RI dan bukan hanya sekadar tulisan.

"Kalau kita perhatikan dengan saksama, itu kita bisa merasakan itu bukan sekadar tulisan, itu adalah jiwa Indonesia yang merdeka," ujar Rieke.

Rieke pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah menjaga naskah asli teks proklamasi kemerdekaan tersebut dengan baik. Ia berharap agar dokumen bersejarah tersebut bisa terus dijaga dan diselamatkan sampai kapan pun karena menurutnya arsip tersebut adalah sertifikat kemerdekaan bangsa Indonesia.

Baca juga: Sejarah Singkat Kemerdekaan RI, Tunduknya Jepang pada Sekutu hingga Perumusan Teks Proklamasi

"Saya atas nama Arsip Nasional Republik Indonesia kebetulan sebagai Duta Arsip, kepada Sekretariat Negara, Sekretariat Presiden yang juga telah bersusah payah untuk mengambilnya, mengembalikan setiap tahun secara khidmat, terima kasih. Mudah-mudahan Allah Swt. meridai perjuangan kita untuk melanjutkan cita-cita proklamasi," tandasnya.

Menurut catatan sejarah, naskah asli teks proklamasi diselamatkan dan disimpan oleh seorang tokoh pers dan pejuang kemerdekaan, B.M. Diah, untuk kemudian diserahkan kepada Presiden Kedua Republik Indonesia, Soeharto. Selanjutnya, naskah tersebut diteruskan kepada Menteri Sekretaris Negara 1988-1998, Moerdiono.

Pada tahun 1992, Moerdiono kemudian menyerahkan dokumen bersejarah tersebut kepada ANRI untuk disimpan dan dirawat dengan baik hingga saat ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas