Lagu Batak Anakku Naburju Buat Tangis Samuel Hutabarat Pecah di Wisuda Brigadir J, Ini Arti Liriknya
Ayah Brigadir Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat tampak menangis saat menerima ijazah mendiang anaknya.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Momen haru terekam di acara wisuda mendiang, Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Universitas Terbuka (UT) di kawasan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (23/8/2022).
Tampak Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J, mewakili mendiang anaknya menerima ijazah kelulusan.
Samuel Hutabarat tampak hadir bersama kerabat terdekat hingga kuasa hukumnya, yakni Ramos Hutabarat.
Momen haru tampak saat Rektor Universitas Terbuka (UT), Ojat Darojat tampak memberikan ijazah Brigadir J kepada Samuel.
Samuel Hutabarat tampak mendekap ijazah mendiang anaknya, dan menitikkan air matanya.
Baca juga: Apa Itu Yanma Polri? Tempat Bharada E dan 23 Polisi Dimutasi, Buntut Kasus Pembunuhan Brigadir J
Seperti yang diketahui Brigadir J semasa hidupnya merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), UPBJJ-UT Jambi yang terdaftar sejak tahun 2015.
Isak tangis pun semakin tampak saat alunan lagu Batak, Anakku Naburju menggema.
Tangis Samuel semakin pecah, di sampingnya aktivis Irma Hutabarat dan Rektor UT Ojat Darojat mencoba menenangkan Samuel, terpantau dari tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (23/8/2022).
Seperti diketahui lagu Anakku Naburju merupakan lagu khas Batak.
Dikutip dari Sonora.id, lagu ini menjadi salah satu lagu khas Batak yang cukup terkenal dan digemari.
Apabila diartikan ke bahasa Indonesia, "Anakku Naburju" berarti "Anakku yang Baik".
Lantas berikut lirik serta arti lagu Anakku Na Burju:
Anakku na burju anak hasianku
(putraku yang baik putraku yang kusayangi)
anakku nalagu
(putraku yang baik hati)
ingot do ho amang di akka podani
(ingat nya engkau nak tentang petuah)
Baca juga: Uang Rp 200 Juta Brigadir J Diduga Masuk ke Ferdy Sambo, Kamaruddin S: Rakus Selalu Kurang Duit
natua tua mi
(orang tua mu ini)
Dung hupaborhat ho namarsikkola i
(sudah aku berangkatkan engkau sekolah)
tu luat na dao i amang
(ke tempat yang jauh putraku)
benget do ho amang, benget do ho
(kuatlah kau nak, kuat lah kau nak)
manaon na hassit i
(menghadapi yang sakit ini)
Dung lam dao amang, pangarantoan mi
(sudah tambah jauh nak perjalan jauhmu)
anakku na lagu
(putraku yang baik)
sipata lomos do, natua tua mon
(kadang bimbang nya orang tuamu ini)
disihabunian i
(dari sini)
Hutangiangkon do, mansai gomos amang
(kudoakan nya selalu)
anggiat muba rohami
(mudah-mudahan lebih baik kamu)
Baca juga: Soal Usulan Penonaktifan Kapolri soal Kasus Brigadir J, Susno Duadji: Sudah Berprestasi
dijalo do amang, dijalo do
(di terima, diterima)
tangiang hi amang
(doa ku itu nak)
Reff:
Ipe amang, hasian ku
(meskipun begitu sayangku)
anakku na burju
(putraku yang baik)
pagomos ma tangiang mi
(selalulah engkau berdoa)
tu mula jadi nabolon i
(untuk menjadi yang besar)
Anggiat ma ture, sude hamu pinoppar hi amang
(mudah-mudahan semua annaku bagus-bagus nak)
marsiamin aminan, marsitukkol tukkolan
(selalu tolong menolong)
songon suhat di robean i..
(seperti ubi talas yang di ladang itu)
anak na burjuuuuuuuuuuuuuuu
(anakku yang baik)
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)