Politisi PPP Sebut Desakan Mundur Suharso Monoarfa Tidak Realistis
Tiga pipmpinan Majelis DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mundur.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Saifullah Tamliha merespons soal desakkan mundur Suharso Monoarfa dari kursi Ketua Umum.
Menurut dia, permintaan tiga Ketua Majelis DPP PPP Suharso mundur itu tidak realistis.
“Permintaan tiga Ketua Mejelis DPP PPP yang meminta Suharso Monoarfa untuk lengser dari Kursi Ketum PPP tidak realistis,” kata Syaifullah Tamliha lewat keterangannya, Kamis (25/8/2022).
“Karena organisasi partai saat ini sudah berjalan dengan baik. Apalagi proses Pemilu sudah berjalan,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Imbas Ucapan ‘Amlop’ di Acara KPK, Suharso Monoarfa Diminta Mundur dari Kursi Ketua Umum PPP
Tanliha menjelaskan saat ini telah menuntaskan 99,9 persen SK (Surat Keputusan) DPW dan DPC, sehingga organisasi PPP sudah on the track yang siap menghadapi pemilu.
Selain dianggap sudah berjalan dengan baik, pergantian ketua umum dirasa tidak perlu.
Hal itu lantaran tak lama lagi Pemilu akan dilaksanakan yang memerlukan konsentrasi penuh semua elemen partai.
Meski diakuinya, Suharso masih diterpa sejumlah permasalahan internal. Namun menurut dia, permasalahan itu tidak menggang urusan partai hingga syariat Islam.
“Memang ada beberapa hal yang dialami Suharso seperti proses perceraian dengan istri yang masih belum selesai di Pengadilan. Selama ini masalah pribadi Pak Suharso tidak mengganggu urusan partai,” katanya.
“Beliau siang sampai malam memonitor proses verifikasi parpol dan PPP sudah diputuskan oleh KPU lulus verifikasi,” sambung Tamliha.
Ketua DPP bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) ini berharap para ketua Ketua Majelis, baik itu Majelis Kehormatan, Majelis Syariah dan Majelis Pertimbangan memahami Tupoksi masing-masing.
“Masalah dalam partai bisa dikelola dengan baik, apalagi PPP sudah berpengalaman konflik internal beberapa kali pemilu,” ujar Tamliha.
“Kami tak ingin suara PPP mengalami penurunan akibat konflik pada 2014. Ketua Majelis dan Pengurus Harian harus bisa mengendalikan diri agar citra partai tidak terus menurun,” lanjutnya.