Penguasaan Iptek Unsur Terpenting Pastikan Indonesia Jadi Pemimpin di Antara Bangsa-bangsa
Mahasiswa Indonesia diajak membangun tradisi intelektual sebagai syarat kepemimpinan intelektual bagi masa depan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Sementara itu, di awal sambutannya, Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. Garuda Wiko, menyebut tema itu merupakan disertasi Hasto saat meraih gelar doktor di Universitas Pertahanan.
Dia pun memaparkan pesan Presiden Pertama RI Soekarno dalam pendirian Untan.
Pada perjalanan sejarah tanggal 26 Maret 1961, Presiden Soekarno hadir untuk melakukan pemancangan tiang pertama Universitas Daya Nasional yang saat ini dikenal dengan nama Universitas Tanjungpura.
"Dalam kesempatan pemancangan tiang pertama di Universitas Daya Nasional, presiden pertama RI Soekarno menulis pesan penting bahwa masyarakat adil dan makmur hanya dapat diselenggarakan dengan cucuran air keringat. Pesan kuat ini masih dirasakan relevansinya sampai era revolusi industri 4.0 saat ini. Tidak ada kemajuan tanpa kerja keras, tanpa kolaborasi dan gotong royong," sebut Rektor Untan.
"Di fora internasional Presiden Soekarno dikenal sebagai pemikir geopolitik yang menjadi basis peran siginifikan Indonesia dalam pergaulan internasional," ucap Rektor Wiko.
Pada satu bagian pemaparannya, Hasto bicara soal wilayah Kalbar yang ada bagian dari wilayah perbatasan RI.
Hasto mengutip pernyataan Presiden Jokowi yang menegaskan, dengan konsepsi Indonesiasentris, bahwa halaman perbatasan merupakan halaman depan kita, maka perbatasan dibangun.
"Sehingga di perbatasan kita tidak minder, di perbatasan itu kita menggelorakan semangat nasionalisme, semangat merah putih bahwa kita adalah bangsa yang besar. Ini yang harus kita bangun," sebut Hasto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.