Muncul Nama Puan Maharani di Rakernas PAN, Pengamat: Jualan Politik
Pengamat Ujang Komarudin menilai munculnya nama Puan Maharani di Rakernas PAN merupakan hal yang lumrah dalam politik.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengomentari munculnya nama Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai satu di antara rekomendasi capres PAN di 2024 hasil rapat kerja nasional (Rakernas).
Ujang menilai munculnya nama Puan Maharani di Rakernas PAN merupakan hal yang lumrah dalam politik.
"Soal nama Puan muncul di Rakernas PAN yah itu ya jualan politik lah, hal yang biasa dalam politik. Kan enggak mungkin juga PAN memunculkan hanya satu nama," kata Ujang Komarudin saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (28/8/2022).
Apalagi, kata dia, sekarang merupakan momentum politik di mana semua nama-nama kandidat yang bakal maju sebagai capres bisa disebut.
"Soal apakah ada motif nama Puan, yah ini kan PAN sedang jualan gitu loh yah, sedang ada momentum politik. Ya namanya jualan pasar bebas kan semua nama siapapun bisa disebut termasuk Puan," ujarnya.
Terkait motif, Ujang menegaskan hanya PAN yang tahu apakah itu sebagai bentuk untuk mendekati PDIP atau tidak.
"Soal motifnya tentu PAN yang tahu, apakah ini bersilahturahmi dekat dengan PDIP ataukah yah semuanya masih serba saling mendekati saja," ucapnya.
Lebih lanjut, Ujang menjelaskan PDIP merupakan partai penguasa dan di sisi lain PAN membutuhkan dukungannya terbukti ketika Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan.
"Artinya PAN juga butuh dukungan PDIP terkait persoalan kemarin misalnya jadi menteri. Menteri perdagangan itu kan butuh dukungan dari koalisi Jokowi termasuk PDIP," imbuhnya.
Baca juga: Zulkifli Hasan Sebut Nama Bakal Capres PAN Akan Disampaikan ke KIB
Sebagai informasi, ada sembilan nama yang diumumkan PAN dalam Rakernas, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kemudian, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.