Lemari Tas Mewah Putri Candrawathi Terekam saat Rekonstruksi, Diduga Ada Red Bottega Rp 28 Juta
Lemari tas mewah milik Putri Candrawathi jadi sorotan saat rekonstruksi kasus Brigadir J, terlihat ada Red Bottega seharga puluhan juta terpampang
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ada penampakan menarik yang terlihat dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofrianyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Selasa (30/8/2022).
Saat rekonstruksi di rumah pribadi Ferdy Sambo, Jalan Saguling, Jakarta Selatan, terlihat penampakan koleksi tas mewah milik Putri Candrawathi.
Momen tersebut terekam mulai pukul 12.02 WIB melalui kanal YouTube POLRI TV RADIO.
Putri Candrawathi menata tas mewah miliknya di sebuah lemari.
Atau yang kini trend disebut walk in closet.
Tak begitu banyak yang terekam saat rekonstruksi.
Baca juga: Makna di Balik Senyum Tipis Ferdy Sambo dan Putri yang Tak Mau Tatap Sang Suami Saat Rekonstruksi
Namun ada satu tas mewah diduga keluaran Bottega berwarna merah cukup jelas terlihat.
Diketahui tas kecil berbahan rajut dari kulit Intrecciato Nappa dibandrol cukup mahal.
Dikutip dari laman Rebelle, Bottega Veneta berwarna merah dijual dengan harga 1.600 Euro atau setara dengan Rp 24 juta.
Baca juga: Putri Candrawathi Tiduran di Ranjang, Panggil Ajudan Satu per Satu Jadi Sorotan Saat Rekonstruksi
Namun jika dilihat dari laman Tokopedia Indonesia, ada yang menjual tas Jodie Mini ini dengan harga Rp 28 juta.
Tampilan tas mewah Putri Candrawathi menjadi sorotan warganet.
Nama Putri juga trending di Twitter pada Rabu (31/8/2022).
Sudah ada lebih dari 28 ribu cuitan yang menyebut Putri, yang membahas tas hingga hasil rekonstruksi yang diperagakan istri Ferdy Sambo tersebut.
inilah sejumlah fakta rekonstruksi kasus penembakan Brigadir J, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Berlangsung 7,5 Jam
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J berlangsung selama 7,5 jam.
Dedi juga menyebut jika proses rekonstruksi tewasnya Brigadir J berjalan secara transparan.
"Sesuai dengan komitmen Bapak Kapolri, Timsus diperintahkan untuk setransparan mungkin di dalam pelaksanaan rekonstruksi yang berjalan 7,5 tersebut," ungkap Dedi dalam jumpa pers, dikutip dari Kompas TV.
Dalam catatan Tribunnews.com, rekonstruksi dimulai sekira pukul 10.00 WIB dan selesai sekira 17.30 WIB.
Baca juga: Rekonstruksi Kasus Brigadir J Berlangsung 7,5 Jam, Komnas HAM Apresiasi Rangkaian Proses
2. Digelar di 2 Lokasi
Rekonstruksi kasus kematian Brigadir J digelar di dua tempat yang lokasinya berdekatan.
Tak lain di rumah pribadi, Jalan Saguling dan rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kedua lokasi berjarak sekitar 1 Km dan sama-sama Tempat Kejadian Perkara (TKP) asli.
Selain itu, rumah pribadi Ferdy Sambo juga menjadi TKP pengganti adegan reka ulang kejadian di Magelang.
3. Total Ada 74 Adegan
Ada 74 adegan yang diperagakan dalam proses rekonstruksi di dua lokasi TKP.
Rekonstruksi meliputi kejadian di Magelang, di rumah pribadi Ferdy Sambo, hingga rumah dinas Ferdy Sambo.
Dedi mengungkap jika proses rekonstruksi dilakukan secara transparan, akuntabel, dan objektif sehingga, pelaksanaannya dilakukan secara runut.
"Di TKP kedua Saguling 36 adegan diperagakan oleh tersangka dan saksi terkait demikian TKP terakhir di Duren Tiga, ada 27 adegan diperankan semua oleh tersangka dan saksi peristiwa tersebut," jelasnya.
Padahal, diberitakan sebelumnya, proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J rencananya memperagakan 78 adegan.
Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J yang Diotaki Ferdy Sambo Selesai dengan 74 Adegan
4. Pertemuan 5 Tersangka
Proses rekonstruksi juga menghadirkan kelima tersangka pembunuhan Brigadir J.
Namun kelima tersangka tidak langsung dipertemukan secara bersamaan.
Tapi sejumlah adegan dilakukan oleh beberapa tersangka secara berbarengan..
Misal momen Ferdy Sambo duduk di sebelah Putri Candrawathi saat di ruangan Sambo di lantai 3 rumah pribadinya di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.
Momen lainnya saat Bharada E bertemu dengan Bripka Ricky Rizal serta Kuat Ma'ruf.
Bharada E sempat bertatatap muka dengan Bripka Ricky Rizal sebelum memasuki rumah pribadi Ferddy Sambo.
Hingga akhirnya mereka bertiga dibawa masuk ke lokasi TKP.
Baca juga: Pakar Hukum: Rekonstruksi 5 Tersangka Tidak Menjawab Harapan Publik di Kasus Pembunuhan Brigadir J
5. Penampilan Para Tersangka
Penampilan para tersangka kasus pembunuhan Brigadir J juga menjadi satu hal yang ditunggu masyarakat.
Banyak yang menantikan momen Ferdy Sambo cs memakai baju tahanan berwarna oranye.
Benar saja, Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Rizky Rizal, dan Kuat Ma'ruf memakai baju tahanan.
Di bagian belakang terdapat tulisan Tahanan Bareskrim Polri.
Sementara itu, hanya Putri Candrawathi yang tidak mengenakan baju tahanan.
Putri tampak memakai atasan dan celana panjang warna putih. Sepatu dan maskernya pun dipilih warna senada.
6. Ada Peran Pengganti
Ferdy Sambo dan Bharada E beberapa kali memakai pemeran pengganti saat adegan tertentu dalam rekonstruksi.
Misal saat Bharada E bertemu Ferdy Sambo di lantai dasar rumah pribadi Ferdy Sambo.
Termasuk saat Bharada E menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo yang berdiri di sampingnya.
Namun untuk adegan lainnya di luar pertemuan langsung dengan Ferdy Sambo, Bharada E melakukan perannya sendiri.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi menyampaikan, pemakaian pemeran pengganti merupakan hak setiap tersangka.
Tidak ada mekanisme yang dilanggar terkait hal tersebut.
Baca juga: Ferdy Sambo dan Bharada E Kerap Pakai Pemeran Pengganti Saat Rekonstruksi, Ini Kata Polri
"Sebenarnya ini adalah mekanisme standar. SOP standar yang dilakukan bagi pihak atau tersangka yang merasa tidak melakukan adegan itu, boleh melakukan keberatan>"
"Keberatan dalam hal ini tentu akan kita diberikan pemeran pengganti figur," kata Andi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Ia menuturkan, Ferdy Sambo dan Bharada E sempat mengajukan keberatan tersebut.
Dengan begitu, kata dia, ada sejumlah adegan keduanya yang memakai pemeran pengganti.
(Tribunnews.com/Siti N/ Sri Juliati)