Selama 7 Tahun Tren Pembangunan Desa Positif, Wamendes PDTT Beberkan Hasilnya
Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi mengatakan pembangunan desa dari tahun 2015 hingga 2022 menunjukan angka yang positif dengan tren yang meningkat.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi mengatakan pembangunan desa dari tahun 2015 hingga 2022 menunjukan angka yang positif dengan tren yang terus meningkat.
Dalam sambutannya di Refleksi 17 Agustus Politik Luar Negeri Indonesia di Mata Negara Sahabat, RABU (3/8/2022) sore, Budi memaparkan peningkatan fasilitas desa berdasar hasil pengukuran Indeks Desa Membangun sepanjang tahun 2015 hingga 2022.
Desa sangat tertinggal yang sebelumnya ada 13.000 desa, sekarang tinggal menjadi 4.682 desa.
Desa tertinggal dari 33.000 menjadi 9.584 desa.
Kemudian desa berkembang bertambaah dari 11.000 menjadi 33.000 desa. Desa maju bertambah saat inimenjadi 3.608 desa. Serta desa mandiri sebagai puncak tertinggi kemajuan sebuah pembanguan desa bertambah dari 174 menjadi 6.238 desa di seluruh Indonesia.
“Angka ini menunjukan pembangunan desa menunjukan angka yang positif dengan tren yang terus meningkat,” jelas Budi.
Pembangunan berkelanjutan memang jadi arah kebijakan pembangunan desa, lanjut Budi.
Hal ini juga telah ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo dan dicanangkan dalam visi pembangunan Indonesia-sentris atau membangun dari pinggiran daerah dan dari desa.
Baca juga: Wamendes Budi Arie: TribunGayo.com Diharapkan Turut Promosikan Kopi Gayo ke Seluruh Dunia
“Daerah-daerah pinggiran, perbatasan, terpencil dari proses pembangunan kita ubah. Karena kemajuan Indonesia ditentukan oleh kemajuan daerah-daerah dan desa-desanya,” ucap Budi.
Untuk diketahui, dari tahun 2015 hingga 2021 dana desa yang telah tersalur mencapai angka 400,1 triliun rupiah. Untuk tahun 2022 dan desa yang siap disalurkan sebesar 68 tirliun rupiah.