Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya menggelar rapat koordinasi (rakor) di Markas Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur.

Rapat pimpinan keamanan ibu kota itu membahas pengamanan unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Meski pemerintah belum mengumumkan secara resmi kapan hatga bbm itu naik, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya saling berkoordinasi untuk mengantisipasi efek atau reaksi masyarakat atas kebijakan pemerintah itu.

"Biasanya kan kalau ada begini ada yang turun ke jalan menyampaikan demo. Pesan saya silakan menyampaikan pemberitahuan ke Polda supaya penyampaian pendapat bisa berjalan tertib," kata Fadil dalam sambutannya di Aula Sudirman Kodam Jaya, Jakarta Timur, Kamis (1/9/2022).

Di depan Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto, Fadil juga membahas pengamanan di tengah masyarakat imbas efek kenaikan harga BBM.

Melalui rapat yang bertajuk 'Rapat Koordinasi Pengamanan Antisipasi Unras Penyetaraan Harga BBM', Fadil mengingatkan pentingnya menjaga keamanan ibu kota dari berbagai kemungkinan yang timbul setelah harga bbm terbaru resmi diumumkan.

"Kalau Ibu Kota ini aman, insyaallah yang lainnya akan aman. Dalam UU No 9 Tahun 1998 harus menyampaikan secara tertulis, dan kewajiban Polda jika sudah mendapat pemberitahuan secara tertulis mengundang pihak-pihak yang akan menyampaikan unjuk rasa berkoordinasi supaya menyampaikan pendapat dengan tertib," kata Fadil.

Dalam rapat ini, sejumlah Forkopimda turut diundang di antaranya yakni Satpol PP sebagai perwakilan dari Pemprov DKI Jakarta.

Foto: Paparan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam rapat koordinasi bersama Pangdam Jaya soal antisipasi unras saat bbm naik di Makodam Jaya, Jakarta Timur, Kamis (1/9/2022)/Dok. Polda Metro Jaya