FAKTA Suharso Monoarfa Diberhentikan dari Ketua Umum PPP: Alasan hingga Diganti Muhamad Mardiono
Berikut ini fakta-fakta Suharso Monoarfa diberhentikan dari Ketua Umum PPP. Alasan hingga digantikan Muhamad Mardiono.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Suharso Monoarfa resmi diberhentikan sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP, Usman M Tokan, mengatakan keputusan ini diambil sebagai sikap Pimpinan Tiga Majelis terkait ramai dan gaduh soal Suharso Monoarfa secara pribadi dan kalangan simpatisan PPP.
Usman mengatakan, dicopotnya Suharso Monoarfa dari jabatan Ketum ini sudah melalui banyak pertimbangan dan persetujuan banyak pihak, tak terkecuali Ketua Majelis Syari'ah, KH Mustofa Aqil Siraj, dilansir Tribunnews.com.
Suharso Monoarfa sendiri resmi diberhentikan dari jabatannya lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Serang, Banten, pada Senin (5/9/2022).
Berikut ini fakta-fakta diberhentikannya Suharso Monoarfa dari jabatan Ketum PPP, dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Alasan diberhentikan
Baca juga: Harta Suharso Monoarfa yang Diberhentikan dari Ketum PPP Capai Rp 73 M, Ada Utang Rp 26,9 M
Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Mardiono, mengungkapkan alasan mengapa Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan Ketum.
Menurut Mardiono, keputusan ini diambil agar Suharso Monoarfa bisa lebih fokus menjalankan tugas kenegaraan sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas.
“Kita melakukan pembagian tugas agar beliau (Suharso) juga fokus menjalankan tugas kenegaraan,” tutur Mardiono pada Kompas.com, Senin.
“Yaitu sebagai Menteri Bappenas menghadapi G20, tentu itu adalah kesibukan yang juga memerlukan waktu yang luar biasa,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Mardiono menyebut keputusan ini diambil untuk mengakhiri polemik internal yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.
Polemik itu, kata Mardiono, dinilai mengganggu kinerja kader PPP untuk menghadapi Pemilu 2024.
“Sehingga kader berpikir harus mencari solusi cepat yaitu membagi tugas,” katanya.
Suharso Monoarfa sendiri dinilai telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat lewat pernyataannya beberapa waktu lalu.
Diketahui, ia menjadi sorotan karena pernyatannya dimintai amplop untuk kiai saat mengunjungi berbagai pondok pesantren.
Baca juga: PROFIL Suharso Monoarfa, Kepala Bappenas yang Dicopot dari Ketua Umum PPP
“Para pimpinan majelis berkesimpulan bahwa terjadi sorotan dan kegaduhan PPP secara meluas yang tertuju pada saudara Suharso Monoarfa pribadi dengan masyarakat Indonesia yang mereka pemilih dan simpatisan PPP,” urai Usman M Tokan.
Pernyataan itu disampaikan Suharso Monoarfa dalam Pembekalan Antikorupsi Partai Politik di gedung ACLC, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, 15 Agustus 2022.
Ia pun telah meminta maaf dan mengaku khilaf atas komentar tersebut.
2. Digantikan Muhammad Mardiono
Berdasarkan keputusan Rapat Pengurus Harian DPP PPP, Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa.
Mardiono pun menerima amanah tersebut dan berjanji akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit pada Pemilu 2024 mendatang.
“Saya menerima amanah yang diputuskan dalam rapat pengurus harian untuk mengisi jabatan Plt Ketua Umum PPP."
"Atas dukungan dan doa para kiai yang ada di majelis ini, Bismillah saya akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit di Pemilu 2024,” ujar Mardiono, Senin, dilansir Tribunnews.com.
3. Suharso Monoarfa tak hadiri Mukernas
Seperti diketahui, pemberhentian Suharso Monoarfa ini diputuskan dalam Mukernas yang digelar di Serang, Banten pada Senin (5/9/2022).
Baca juga: Ini Harta Kekayaan Suharso Monoarfa yang Tak Lagi Jadi Ketum PPP, Punya Utang Rp 26 Miliar
Kendati demikian, Suharso Monoarfa tak menghadiri agenda tersebut.
Menurut Muhammad Mardiono, di hari yang sama Mukernas digelar, Suharso Monoarfa baru saja pulang dari perjalanan dinas ke luar negeri.
“Beliau (Senin) pagi ini baru kembali ke tanah air habis melakukan perjalanan tugas negara dari luar negeri."
"Kemudian ini baru akan dibangun komunikasi kembali dengan para kader,” ujar dia.
4. Tidak ada kebencian
Ketua Majelis Kehormatan PPP, KH Zarkasih Nur, mengaku tidak ada kebencian terhadap Suharso Monoarfa.
Ia mengatakan pihaknya dan Suharso Monoarfa akan terus berhubungan baik.
Kendati demikian, Zarkasih tetap berharap Suharso Monoarfa bersedia melepaskan jabatannya.
“Kami tetap berhubungan baik, tidak ada yang menaruh kebencian ataupun kemarahan."
"Tetapi, dalam menghadapi masalah sekarang ini kami mengharapkan Suharso melepas tugasnya sebagai Ketua Umum PPP,” ujarnya, Senin.
Baca juga: Suharso Monoarfa, Eks Menteri SBY yang Dicopot dari Ketum PPP, Lulusan ITB
5. Disebut sudah mengatakan akan mundur
Usman M Tokan mengungkapkan Suharso Monarfa sebelumnya sempat mengatakan akan mundur dari jabatannya sebagai Ketum PPP.
Kendati demikian, hingga Mukernas PPP digelar, surat pengunduran diri Suharso Monoarfa belum diterima.
“Kabarnya beliau mau mengundurkan diri, namun ditunggu hingga ditutupnya acara Mukernas tidak ada konfirmasi baik melalui telepon, WhatsApp atau surat,” tutur Usman pada Kompas.com, Senin.
6. Sudah dua kali diminta mundur
Sebelum diberhentikan, Suharso Monoarfa telah diminta mundur dari jabatannya sebagai Ketum PPP sebanyak dua kali.
Majelis Partai PPP telah dua kali mengirim surat pada Suharso Monoarfa, namun tak kunjung ada respons.
Sementara, terjadi rentetana aksi yang meminta Suharso Monoarfa segera mundur.
Aksi tersebut merupakan buntut pernyataan Suharso Monoarfa soal amplop kiai.
Hingga saat ini, pihak Suharso Monoarfa belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait dirinya dicopot dari jabatan Ketum PPP.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fransiskus Adhiyuda Prasetia, Kompas.com/Tatang Guritno)