Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Jokowi di Bogor, Pengunjukrasa Tolak Kenaikan Harga BBM akan Diterima Pejabat Lain

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengaku belum mengetahui apakah Presiden Jokowi akan menemui pengunjukrasa atau tidak.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Presiden Jokowi di Bogor, Pengunjukrasa Tolak Kenaikan Harga BBM akan Diterima Pejabat Lain
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (5/9/2022) kemarin. Hari ini presiden juga masih berkantor di Bogor. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalankan aktivitasnya di Istana Bogor, Jawa Barat, saat buruh menggelar aksi unjukrasa memprotes pemerintah yang menaikan harga BBM bersubsidi, Selasa (6/9/2022).

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengaku belum mengetahui apakah Presiden Jokowi akan menemui pengunjukrasa atau tidak.

“Kita lihat perkembangannya,” kata Heru di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Heru mengatakan bila unjukrasa di sampaikan ke Istana Presiden di Jakarta maka bisa saja akan diterima oleh pejabat lain seperti Kepala Staf Presiden Moeldoko.

“Ya terkait demo ya kita mungkin dari pejabat terkait menerimanya. Ya mungkin dari Kepala Staf Kepresidenan atau dari mana, kita terima saja aspirasinya,” katanya.

Baca juga: Gerbang DPR RI Dipasangi Banner Raksasa Tolak Kenaikan Harga BBM dari Partai Buruh

Heru mengatakan Presiden beragenda di Bogor, Jawa Barat, bukan untuk menghindari adanya unjukrasa.

Berita Rekomendasi

Agenda Presiden di Istana Bogor sudah dijadwalkan sejak jauh-jauh hari.

“Dari minggu lalu terjadwal bahkan dari dua minggu yang lalu karena ada tamu negara hari Senin kegiatan di sana terus bapak presiden lanjut di sana hari Selasa, lanjut kegiatan di Bogor. Enggak ada kami jadwalkan beliau di Bogor, kami kan gak tahu ada kenaikan BBM, ada demo kita gak tahu,” katanya.

Terkait unjukrasa BBM, Deputi Bidang Protokol, Pers, Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan Presiden Jokowi telah menyampaikan bahwa perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar.

Namun dalam menyampaikan aspirasi harus dilakukan secara tertib dan tidak melanggar aturan.

“Ada yang setuju kenaikan, ada yang engga setuju. Presiden menyampaikan juga kemarin yang penting tertib tidak anarkis dan juga dalam koridor peraturan yang ada,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas