Presiden Jokowi di Bogor, Pengunjukrasa Tolak Kenaikan Harga BBM akan Diterima Pejabat Lain
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengaku belum mengetahui apakah Presiden Jokowi akan menemui pengunjukrasa atau tidak.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
![Presiden Jokowi di Bogor, Pengunjukrasa Tolak Kenaikan Harga BBM akan Diterima Pejabat Lain](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-joko-widodo-jokowi-menerima-kunjungan-presiden-filipina-ferdinand-marcos-jr.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalankan aktivitasnya di Istana Bogor, Jawa Barat, saat buruh menggelar aksi unjukrasa memprotes pemerintah yang menaikan harga BBM bersubsidi, Selasa (6/9/2022).
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengaku belum mengetahui apakah Presiden Jokowi akan menemui pengunjukrasa atau tidak.
“Kita lihat perkembangannya,” kata Heru di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Heru mengatakan bila unjukrasa di sampaikan ke Istana Presiden di Jakarta maka bisa saja akan diterima oleh pejabat lain seperti Kepala Staf Presiden Moeldoko.
“Ya terkait demo ya kita mungkin dari pejabat terkait menerimanya. Ya mungkin dari Kepala Staf Kepresidenan atau dari mana, kita terima saja aspirasinya,” katanya.
Baca juga: Gerbang DPR RI Dipasangi Banner Raksasa Tolak Kenaikan Harga BBM dari Partai Buruh
Heru mengatakan Presiden beragenda di Bogor, Jawa Barat, bukan untuk menghindari adanya unjukrasa.
Agenda Presiden di Istana Bogor sudah dijadwalkan sejak jauh-jauh hari.
“Dari minggu lalu terjadwal bahkan dari dua minggu yang lalu karena ada tamu negara hari Senin kegiatan di sana terus bapak presiden lanjut di sana hari Selasa, lanjut kegiatan di Bogor. Enggak ada kami jadwalkan beliau di Bogor, kami kan gak tahu ada kenaikan BBM, ada demo kita gak tahu,” katanya.
Terkait unjukrasa BBM, Deputi Bidang Protokol, Pers, Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan Presiden Jokowi telah menyampaikan bahwa perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar.
Namun dalam menyampaikan aspirasi harus dilakukan secara tertib dan tidak melanggar aturan.
“Ada yang setuju kenaikan, ada yang engga setuju. Presiden menyampaikan juga kemarin yang penting tertib tidak anarkis dan juga dalam koridor peraturan yang ada,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.