Suharso Monoarfa Minta Tak Bawa-bawa Nama Presiden Jokowi di Konflik Internal PPP
Suharso Monoarfa menegaskan, agar permasalahan di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Galuh Palupi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suharso Monoarfa menegaskan, agar masalah di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, kini Suharso telah memberikan kesempatan untuk bertabayun kepada pihak yang memberhentikannya sebagai ketua umum PPP.
Hal itu disampaikan Suharso saat hadir di acara Workshop Fraksi PPP se-Indonesia di Hotel Red Top Pecenongan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
"Jangan bawa-bawa nama presiden, jangan bawa-bawa nama lembaga lembaga negara dan saya juga tidak sedang membawa nama presiden dan membawa nama lembaga lembaga negara," kata Suharso.
Menteri PPN/Bappenas ini juga menekankan bahwa Presiden Jokowi tidak ikut campur dalam konflik pemberhentiannya sebagai ketua umum.
"Saya tekankan sekali lagi jangan bawa nama presiden. Presiden tidak ikut campur dalam hal semacam ini," tegasnya.
Suharso juga menegaskan, bahwa tidak ingin ada konflik di PPP jelang Pemilu 2024. Pasalnya, ia merasa semua kader PPP telah lelah terus dihantam konflik di internal partai.
"Pemilu sudah dekat kita harus konsolidasi yang tidak mau konsolidasi minggir," kata Suharso.
Baca juga: Tak Ingin Ada Dualisme, Sekjen PPP: Kami Yakin Bang Suharso dan Pak Mardiono Bisa Selesaikan Ini
"Kita sudah lelah. Jangan memprovokasi hal hal yang tidak benar. Sekali lagi ya saya ingin mengatakan sekali lagi saya adalah ketua umum PPP," jelas Suharso.
Sebelumnya, Majelis Tinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menetapkan menggantikan Suharso Monoarfa dengan mengangkat Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum DPP PPP.